Jakarta, CNBC Indonesia - Di zaman sekarang, kehilangan ponsel menjadi petaka untuk banyak orang. Karena HP menjadi tempat menyimpan banyak data begitu juga transaksi keuangan.
Hal itu juga yang mungkin dirasakan seorang pria bernama Michael Mathews (53). iPhone nya dicuri beberapa waktu lalu di Scottsdale, Arizona.
Dia kehilangan banyak akses dari foto, musik, pengembalian pajak dan penelitian dari pekerjaannya. Untuk itu, dia menuntut Apple senilai US$5 juta atau sekitar Rp 84,2 miliar.
Gugatannya meminta akses pada 2 terabyte data yang ada dalam ponselnya. Mathews mengatakan Apple tak memenuhi permintaannya untuk melakukannya meskipun ada bukti data itu miliknya.
"Meskipun Mathew bisa memberikan bukti substansial dan tidak terbantahkan terdapat akun dan data di akun Apple merupakan miliknya, Apple menolak menyetel ulang Recovery Key atau mengizinkan Mathews mengakses akun dan datanya," kata gugatan yang dilakukan pria tersebut, dikutip dari Washington Post, Kamis (24/5/2025).
Menurut Mathews, apa yang dilakukan Apple telah membantu para hacker untuk melakukan aktivitas kriminalnya.
Pengacara Mathews K.Jon Breyer menjelaskan Apple telah menyimpan data yang bukan milik perusahaan. Namun fakta itu terus ditolak dijawab Apple.
"Itu pertanyaan yang terus ditolak dijawab Apple. Atas dasar apa Anda bisa menyimpan data pengguna dan tidak mengembalikannya?" kata Breyer.
Pihak perusahaan tidak mengomentari kasus tersebut dan hanya mengatakan serangan pada pengguna ditanggapi dengan serius.
"Kami bersimpati dengan orang yang pernah mengalami hal ini dan kami menanggapi semua serangan pada pengguna dengan sangat serius, tidak peduli seberapa jarangnya hal tersebut," kata Apple.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini: