Jakarta, CNBC Indonesia - Instagram dibanjiri banyak konten ilegal belum lama ini. Sejumlah pengguna media sosial mengeluarkan kemunculan konten terkait kekerasan dan ketidakamanan bekerja dalam fitur Reels.
Beberapa pengguna mengaku masih mendapati video-video tersebut meskipun mereka telah mengaktifkan pengaturan kontrol konten sensitif. Fitur tersebut bertujuan untuk menyaring materi sensitif.
Pihak Meta buka suara soal hal tersebut. Perusahaan mengatakan telah memperbaiki kesalahan pada Reels di Instagram.
Namun dalam keterangan resminya, Meta tidak mengungkapkan penyebab kesalahan pada platformnya.
"Kami telah memperbaiki kesalahan adanya beberapa pengguna melihat konten di Reels Instagram yang seharusnya tidak direkomendasikan. Kami mohon maaf soal kesalahan itu," jelas juru bicara Meta, dikutip dari Reuters, Jumat (28/2/2025).
Kejadian ini tak lama setelah Meta memutuskan menghentikan pemeriksaan fakta pada platformnya, Facebook, Instagram dan Threads di Amerika Serikat (AS). Perusahaan mengubahnya dengan sistem seperti catatan komunitas, persis seperti yang diterapkan oleh media sosial X.
Bos Meta, Mark Zuckerberg mengatakan pihaknya terlalu banyak melakukan sensor. Kebijakan baru itu disebutnya sebagai cara untuk kebebasan berekspresi.
"Kami mencapai titik sehingga terlalu banyak kesalahan dan terlalu banyak sensor. Ini saatnya untuk balik ke akar yaitu kebebasan berekspresi," kata Zuckerberg.
Kebijakan penghapusan cek fakta itu dilakukan hampir berbarengan dengan pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS. Keputusan Meta dinilai juga sebagai cara memperbaiki hubungan dengan Trump.
Trump sendiri menyambut baik perubahan kebijakan Meta. "Mereka sudah berubah banyak, Meta. Orang itu [Zuckerberg] sangat mengesankan," katanya.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: