Ini Alasan Sri Mulyani Optimistis Target Ekonomi 5,2%-5,8% di 2026

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrayani tetap optimis menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2 hingga 5,8% untuk tahun 2026.

Dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI,Sri Mulyani menjelaskan bahwa sebelumnya DPD menyampaikan bahwa pemerintah dinilai terlalu optimis menargetkan angka tersebut. Pasalnya, pada awal tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,9%.

"Tadi disampaikan oleh DPD terlalu optimis padahal global ketidakpastian masih sangat tinggi. Kami akan memperhatikan pandangan dari DPD ini karena memang kita di satu sisi harus realistis namun di sisi lain juga harus memberikan harapan positif dan optimisme," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Selasa (9/7/2028).

Menurutnya, pembahasan dengan Komisi XI DPR RI dan Badan Anggaran terus dilakukan untuk memastikan proyeksi yang tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) benar-benar melihat faktor-faktor pendukung dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kami memang di dalam pembahasan di dalam Badan Anggaran maupun Komisi 11 adalah terus melihat faktor-faktor apa yang mendorong dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi agar angka yang muncul di dalam APBN merupakan angka yang cukup," ujarnya.

Seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga sebagai pemberi andil terbesar yang diperkirakan tumbuh 5-5,5%.

Investasi diperkirakan tumbuh 5-5,9%, konsumsi pemerintah 3,8-4,5%, ekspor 6,5-6,8% dan impor 7,2-7,4%.

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Sri Mulyani sebelumnya menuturkan bahwa akan menjadi andalan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.

Dua program tersebut adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih.

"Beberapa program diharapkan dapat memberikan growth seperti MBG Kopdes, revitalisasi sekolah, dan belanja," kata Sri Mulyani.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Target Pertumbuhan di Bawah 6%, PKB Kritik Pemerintah Kurang Optimis

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |