Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tertekan, di tengah munculnya konflik terbuka baru di belahan bumi Asia Tengah, yakni antara India dengan Pakistan.
Konflik bersenjata antara dua negara itu menambah baru beban sentimen negatif terhadap kurs rupiah pada hari ini. Dilansir dari Refinitiv, pada Rabu (7/5/2025) pukul 10:24 WIB, terpantau rupiah mengalami pelemahan 0,52% ke angka Rp16.530/US$.
"Ditambah geopolitik India-Pakistan kelihatannya juga menambah persoalan," ucap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Erwin Gunawan Hutapea saat Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Permasalahan konflik India dan Pakistan ini menjadi sentimen baru yang mempengaruhi kekhawatiran investor di pasar keuangan, setelah sejak awal tahun ini, tekanan terhadap persepsi terus bermunculan.
Terutama setelah kembali menyeruaknya perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif resiprokal dagang oleh Presiden AS Donald Trump, Kebijakan itu membuat prospek pertumbuhan ekonomi global melambat karena aktivitas perdagangan global terganggu.
Kondisi ini membuat aliran modal asing masih mencatatkan keluar dari pasar keuangan Indonesia, membuat tekanan terhadap kurs rupiah berlanjut pada hari ini.
"Outflow secara akumulasi kalau kita lihat sejak awal tahun, memang secara total kita catatannya akumulasinya masih outflow, terutama dipengaruhi outflow di pasar saham," tutur Erwin.
Sebagaimana diketahui, sebuah ledakan terdengar di kota Srinagar di wilayah Kashmir India Rabu (7/5/2025). Ini terjadi sesaat setelah India mengumumkan menyerang Pakistan.
Saksi mata mengatakan kepada CNN International bahwa penyebab ledakan tersebut belum diketahui. Namun, dalam laporan Economic Times, terdengar Jet tempur terus terbang di Kashmir hingga laporan ini dibuat.
Srinagar adalah kota terbesar di wilayah Kashmir yang dikelola India. Laporan ledakan tersebut muncul setelah India melancarkan operasi militer terhadap Pakistan,dalam eskalasi ketegangan besar antara kedua negara tetangga tersebut menyusul pembantaian terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India.
India dan Pakistan masing-masing menguasai sebagian wilayah Kashmir tetapi mengklaimnya secara penuh dan telah berperang tiga kali atas wilayah tersebut. Kashmir adalah salah satu tempat yang paling termiliterisasi di dunia.
Serangan India pada Rabu adalah tindakan militer paling signifikan sejak 2019, ketika jet-jet tempur India melakukan serangan udara terhadap beberapa target di dalam wilayah Pakistan
(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Wow! India Buru Emas Indonesia
Next Article Adani Group Jual Seluruh Saham di Adani Wilmar, Nilainya Rp 32 Triliun