Jakarta, CNBC Indonesia - India digegerkan dengan ulah menteri setempat yang menarik turun hijab seorang perempuan muslim di depan umum. Hal ini bahkan mengundang reaksi keras terutama dari Amnesty International.
Mengutip The Independent Kamis (18/12/2025), sang menteri bernama Nitish Kumar, seorang politisi dari Partai Janata Dal, bagian dari partai koalisi pemerintah federal pimpinan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Ia adalah kepala menteri Bihar, negara bagian timur India.
Foto: Kepala Menteri Bihar, Nitish Kumar, kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menarik hijab seorang dokter perempuan dalam acara resmi pemerintah di Patna viral di media sosial. (Tangkapan layar X)
Foto: Kepala Menteri Bihar, Nitish Kumar, kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang memperlihatkan dirinya menarik hijab seorang dokter perempuan dalam acara resmi pemerintah di Patna viral di media sosial. (Tangkapan layar X)
Amnesty mengecam tindakannya dan menyebut sebagai serangan terhadap martabat dan identitas perempuan. Sementara oposisi menyerukan pengunduran dirinya.
Kejadian bermula awal pekan ini di upacara pemberian surat pengangkatan kepada praktisi pengobatan tradisional atau alternatif berlisensi di sana. Upacara berlangsung di kediaman kepala menteri.
Sebuah video menunjukkan bagaimana Kumar duduk di atas panggung bersama wakil kepala menteri negara bagian itu, Samrat Choudhary dan Menteri Kesehatan Mangal Pandey. Kala itu, acara memanggil para ahli pengobatan dan dokter satu per satu.
Peristiwa penurunan hijab terjadi saat Nusrat Parveen mendekat untuk menerima surat pengangkatannya. Ia adalah seorang wanita Muslim dengan wajah tertutup hijab.
Kumar tiba-tiba terdengar berkata "apa ini?". Beberapa saat kemudian, ia mencondongkan tubuh ke depan dan menarik jilbab wanita itu ke bawah.
Wanita itu tampak terkejut ketika seorang petugas dengan cepat membimbingnya pergi. Sementara Wakil Kepala Menteri Choudhary menarik lengan baju Kumar, seperti mencoba menghentikannya.
Rekaman tersebut memicu reaksi luas dari warga. Mereka mempertanyakan perilaku kepala menteri tersebut.
"Tindakan ini merupakan serangan terhadap martabat, otonomi, dan identitas wanita ini," kata Kepala Amnesty International India, Aakar Patel, dalam sebuah pernyataan.
"Ketika seorang pejabat publik secara paksa menarik jilbab seorang wanita, hal itu mengirimkan pesan kepada masyarakat umum bahwa perilaku ini dapat diterima. Tidak seorang pun berhak untuk mengatur keyakinan atau pakaian seorang wanita," tegasnya.
"Tindakan seperti itu memperdalam rasa takut, menormalisasi diskriminasi, dan mengikis fondasi kesetaraan dan kebebasan beragama. Pelanggaran ini menuntut kecaman dan pertanggungjawaban yang tegas," tambahnya.
"Langkah-langkah mendesak harus diambil untuk memastikan bahwa tidak ada wanita yang mengalami perlakuan yang merendahkan seperti itu."
Rashtriya Janata Dal, partai oposisi utama di Bihar, juga memberi pernyataan. Ia bahkan membagikan klip video tersebut di X.
"Apa yang terjadi pada Nitish? Kondisi mentalnya sekarang telah mencapai kondisi yang benar-benar menyedihkan..." ujarnya.
Hal sama juga diutarakan seorang anggota parlemen oposisi dari Bihar lainnya, Manoj Jha. Ia menggambarkan visual tersebut sebagai sangat mengkhawatirkan.
"Saya telah melihat visualnya dan itu sangat meresahkan. Wakil Kepala Menteri bahkan mencoba menghentikannya. Ini seharusnya menjadi masalah yang perlu diperhatikan," katanya, menurut The Times of India.
Partai Kongres, oposisi nasional utama Inia , juga melancarkan serangan keras. Bahkan menyebut tindakan itu "keji".
"Ini adalah Kepala Menteri Bihar, Nitish Kumar. Lihatlah ketidakmaluannya, seorang dokter perempuan datang untuk mengambil surat pengangkatannya, dan Nitish Kumar menarik jilbabnya," kata partai tersebut.
"Seorang pria yang menduduki posisi tertinggi di Bihar secara terbuka melakukan tindakan keji seperti itu. Pikirkanlah - seberapa amankah perempuan di negara bagian ini? Nitish Kumar harus segera mengundurkan diri karena perilaku menjijikkan ini. Kekejian ini tidak dapat dimaafkan," jelasnya.
Sementara itu mengutip Arab News, sebuah aduan sudah dilayangkan ke polisi terhadap Kumar. Hal tersebut juga dilaporkan ANI.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

11 hours ago
3

















































