IHSG Lanjutkan Pesta, Dibuka Menguat 0,42% Dekati Level 6.900

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan di zona positif dan semakin dekat ke level 6.900.

IHSG dibuka naik 0,42% ke level 6.844,37 pada perdagangan Senin (5/5/2025). Sebanyak 229 saham naik, 51 turun, dan 300 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 206,98 miliar yang melibatkan 710 juta saham dalam 35.060 kali transaksi.

Adapun sepanjang periode April 2025, IHSG mencatatkan kenaikan 3,93% dan bertengger di level 6.766,8 pada Rabu (30/4/2025). 

Sementara itu, jika melihat secara historis, IHSG selama 10 tahun terakhir pada periode Mei dominan mencatatkan pelemahan, hanya di tahun 2015 dan 2020 IHSG menguat di periode Mei.

Melihat penguatan IHSG pada periode Maret dan April 2025, mendorong potensi IHSG harus rehat sejenak pada bulan ini. Hal ini seiring dengan beberapa sentimen yang kemungkinan akan menjadi kabar buruk untuk pasar saham sepanjang bulan ini. 

Pekan ini banyak sentimen yang akan mempengaruhi pasar keuangan domestik baik dari luar maupun dalam negeri. Dua sentimen utama yang akan memberikan dampak besar yakni rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2025 serta rapat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yakni Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Keputusan The Fed sangat ditunggu pelaku pasar hari ini di tengah panasnya perang dagang yang disulut Presiden AS Donald Trump. Memburuknya sejumlah indikator ekonomi AS juga menjadi bagian penting dari keputusan The Fed. Keputusan The Fed bisa menjadi berkah bagi Indonesia jiak selaras dengan ekspektasi pasar. Namun, keputusan tersebut bisa menjadi "badai" baru jika hasilnya mengecewakan bahkan meningkatkan kekhawatiran pasar global.

Pada hari ini, Senin (05/05/2025), BPS akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,94% (year on year/yoy) dan terkontraksi 0,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2025.

Jika polling sejalan dengan hasil pengumuman BPS maka pertumbuhan kuartal I tahun ini akan tergolong cukup rendah atau sama dengan pertumbuhan kuartal III-2023.

Hal ini cukup mengkhawatirkan karena secara historis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I, secara umum berada di level yang cukup tinggi.

Apabila momen pandemi Covid-19 yakni tahun 2020 dan 2021 dikeluarkan dalam perhitungan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap kuartal I sejak 2015 hingga 2024 yakni sebesar 5,01% yoy.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Perkasa, Mana Sektor Yang Jadi Incaran Pasar?

Next Article IHSG Lesu Pagi Ini, Dibuka Turun 0,13%

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |