Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Tanah Air lagi-lagi harus terkoreksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) PUN kembali ke level psikologis 6.700. Kini posisi IHSG tengah berada di area konsolidasi. Meskipun IHSG bukan berada di tren yang menarik, akan tetapi terdapat beberapa saham yang menarik untuk diperhatikan dalam perdagangan hari ini hingga akhir pekan.
Pada perdagangan kemarin Senin (24/2/2025), IHSG melemah 0,78% di level 6.749,6. Penurunan tersebut membuat IHSG harus meninggalkan level psikologis 6.800.
Meskipun kondisi pasar saham ini tidak begitu menarik, akan tetapi tiga saham ini masih cukup menarik untuk dipantau.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham perbankan swasta terbesar di Indonesia ini masih menjadi perhatian investor maupun trader. Terpantau saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mampu mempertahankan posisi hijau selama dua hari beruntun dan stagnan pada perdagangan kemarin ditengah saham perbankan big caps lainnya mencatatkan penurunan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencana akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (12/3/2025) mendatang, di Menara BCA. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat tujuh agenda dalam RUPST BCA, salah satunya mengenai perubahan susunan anggota dewan komisaris dan dewan direksi perseroan.
Dengan kinerja keuangan yang masih tumbuh positif, saham BBCA masih menjadi salah satu saham favorite bagi investor maupun trader.
Pada posisi charting saham BBCA, kini saham BBCA telah berada di area support kuat di level Rp8.925 hingga perdagangan Senin (24/2/2025). Dalam resistance jangka pendek, saham BBCA memiliki GAP atas di level Rp9.300. Untuk resistance yang lebih jauh, saham BBCA memiliki resistance di level Rp10.000 di area garis MA200.
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Emiten teknologi yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, adi Presiden RI Prabowo Subianto ini terus mencetak rekor harga saham tertinggi baru. Dalam satu tahun terakhir saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) telah mencatatkan kenaikan hingga 1.600%.
Ekspansi pun terus mengalir, mendorong saham WIFI melaju menuju rekor baru. Kabar terbaru, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau yang dikenal Surge menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk menyediakan layanan Fiber to The Home (FTTH).
Kerja sama tersebut akan menggabungkan teknologi WIFI dalam infrastruktur luas yang dimiliki oleh PLN Icon Plus, dengan harapan dapat meningkatkan penetrasi broadband di Indonesia.
Perjanjian ini mencakup berbagai aspek kerja sama, termasuk pengembangan jaringan, pemanfaatan infrastruktur serta penyediaan layanan bagi pelanggan di segmen perumahan dan komersial.
Kini posisi saham WIFI masih on track di jalur strong uptrend. Saham WIFI tengah berusaha menuju level resistance baru di level Rp3.000 per lembar saham. Akan tetapi tak menutup kemungkinan saham WIFI harus istirahat sejenak dengan berpijak di level support Rp1.700 untuk melanjutkan kenaikan. Jika tidak berhasil melanjutkan kenaikan maka tak menutup kemungkinan saham WIFI akan menuju support di level Rp1.400.
PT Era Digital Media Tbk (AWAN)
Saham digital lainnya yang memiliki peluang pullback usai jatuh selama empat hari beruntun yakni PT Era Digital Media Tbk (AWAN). Saham AWAN sempat melejit sebelum akhirnya jatuh dalam.
Namun melihat penutupan perdagangan kemarin Senin (24/1/2025), saham AWAN terpantau menutup perdagangan dengan candle inverted hammer yang menandakan bahwa saham tersebut akan pullback usai penurunan tajam.
Selain itu, PT Era Digital Media Tbk. (AWAN) optimistis terus melanjutkan tren pertumbuhan kinerja hingga tutup tahun 2024.
Dalam paparan publik yang berlangsung secara virtual pada November tahun lalu, Direktur Utama AWAN Shaanee P. Harjani menuturkan di sepanjang tahun 2024 perusahaan mencatat pertumbuhan dan juga kinerja apik dan hal ini dipastikan masih akan terus berlanjut di akhir 2024.
Kini posisi saham AWAN tengah berada di area support kuat Rp308. Resistance terdekat saham AWAN berada di level Rp338, dan support rendah berada di level Rp290.
Sanggahan: Artikel analisa saham ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)