IHSG Ditutup Merah, Turun 1,54% Hari Ini

1 day ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,54% atau 110,75 poin ke level 7.065,07. Sebanyak 453 saham turun, 195 saham naik, dan 161 tidak bergerak. 

Nilai trasanksi hari ini terbilang ramai, yakni Rp 22,24 triliun yang melibatkan 26,4 miliar saham dalam 1,5 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, hampir seluruh sektor berada di zona merah. Utilitas turun paling dalam, yaitu 3,26%. Lalu diikuti oleh finansial 3,18%, properti 1,65%, dan industri 1,09%.

Sementara itu, saham perbankan kompak ambruk pada hari ini. BBRI menjadi saham pemberat utama IHSG hari ini dengan kontribusi -38,22 indeks poin. Kemudian BBCA menjadi pemberat utama kedua dengan sumbangsih -20,44 indeks poin.

Selanjutnya BMRI menyumbang -19,81 indeks poin dan TLKM -8,55 indeks poin. 

Pelemahan IHSG hari ini akan didorong oleh pengumuman sejumlah data ekonomi penting RI, termasuk data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Mei 2025 dan neraca perdagangan April 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,37%. Deflasi ini lebih dalam dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/6/2025) menjelaskan, deflasi tersebut didorong oleh penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Di mana tercatat deflasi 1,40%.

Ini menjadi deflasi ketiga sepanjang tahun ini setelah Januari (-0,76%) dan Februari (-0,48%).

Deflasi bisa menjadi kabar buruk karena bisa mencerminkan pelemahan daya beli. Terlebih, Indonesia sudah kerap mencatatkan deflasi pada tahun ini.

Melandainya harga barang bisa dipicu oleh melemahnya permintaan bukan lagi karena harga kembali normal atau pasokan yang mencukupi.

Sementara itu, pemerintah telah mengumumkan lima insentif baru yang akan digelontorkan selama Juni-Juli 2025. Namun sayangnya, dari lima insentif yang diumumkan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada hari ini, Senin (02/06/2025) di Istana Negara, Jakarta, tak ada kebijakan insentif diskon tarif listrik 50% yang beberapa waktu lalu sempat diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Paket insentif ini diumumkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dan Menaker Yassierli.

Hal tersebut dalam rangka mendorong daya beli masyarakat guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025, sekaligus meminimalisir dampak ekonomi global.

"Hari ini diputuskan 5 hal yang menjadi paket kebijakan ekonomi dengan target2 dari mereka yang akan mendapatkan manfaat dari paket stimulus tersebut," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin (02/06/2025).


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Libur Panjang, IHSG Lanjut "Semringah" Tapi Rupiah Melemah

Next Article Video: Pelantikan Trump Dinanti, IHSG Bergerak Melemah di Awal Pekan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |