Harga Emas Melonjak, Warga China Mulai Kewalahan dan Pilih Mundur

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas tercatat naik pada 2024 dan berlanjut pada tahun ini, akan tetapi justru terdapat fenomena turunnya konsumsi terhadap emas di negeri Tirai Bambu.

Konsumsi emas di China turun 5,96% secara tahunan (yoy) menjadi 290.492 ton pada kuartal pertama tahun 2025 karena harga emas yang tinggi terus mengekang permintaan perhiasan emas, menurut Asosiasi Emas China pada Senin (28/4/2025).

Jika flash back pada tahun 2024, permintaan konsumen terhadap emas di China mengalami penurunan pada 2024 hingga 10% menjadi 815,5 ton.

Kenaikan harga emas telah menyebabkan pergeseran perilaku konsumen, dengan produk emas tradisional seperti ornamen dan perhiasan emas digantikan oleh emas batangan dan koin sebagai sarana investasi.

Diketahui, di sepanjang 2024 harga emas dunia telah mengalami kenaikan mencapai 27%. Kenaikan tersebut diperpanjang hingga tahun ini yang mencapai 25% hingga perdagangan intraday Senin (28/4/2025) di level US$3.274,41 troy ons.

Harga emas juga terus mencetak rekor demi rekor sepanjang tahun hingga menembus level US$ 3.400. Namun, harganya dalam tren pelemahan dalam dua hari terakhir.

Selain itu, konsumsi perhiasan emas merosot 26,85% secara tahunan (yoy) menjadi 134.531 ton selama kuartal pertama, sementara konsumsi emas batangan dan koin melonjak 29,81% menjadi 138.018 ton, didorong oleh investor yang mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan volatilitas ekonomi.

World Gold CouncilFoto: World Gold Council

Sementara itu, produksi emas domestik China naik 1,49% secara tahunan (yoy) menjadi 87.243 ton pada kuartal pertama tahun 2025. Termasuk emas yang diproduksi dari bahan impor, yang berjumlah 53.587 ton, total produksi emas China mencapai 140.830 ton pada kuartal pertama, naik 1,18% dari tahun sebelumnya.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |