Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Diramal Bisa Jeblok ke US$3.800

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas makin merana. Harga emas makin anjlok seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) karena berkurangnya spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan  Senin (17/11/2025), harga emas dunia anjlok 0,86% di level US$4.044,25 per troy ons. Pelemahan tersebut memperpanjang derita harga emas menjadi tiga hari beruntun hingga 3,7%. Pada perdagangan intradaynya harga emas sempat anjlok hingga 1% di level US$4.006,30 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Selasa (18/11/2025) hingga pukul 06.02 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,21% di posisi US$4.052,24 per troy ons.

Harga emas sempat turun hingga 1% pada perdagangan Senin, tertekan oleh dolar yang lebih kuat dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga AS bulan depan, karena investor menunggu data ekonomi yang tertunda minggu ini yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan The Federal Reserve.

Pada perdagangan Senin (17/11/2025), indeks dolar AS (DXY) naik 0,24% di level 99,53. Dolar yang menguat membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar mengalami beberapa pergerakan fluktuatif menjelang rilis data ekonomi yang diperkirakan akan melimpah setelah pemerintah AS dibuka kembali. Saat ini, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed lebih rendah, yang telah mengurangi optimisme terhadap emas," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Kalender minggu ini mencakup data ketenagakerjaan bulan September pada hari Kamis dan risalah rapat terakhir The Fed, di mana The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, pada hari Rabu.

Sementara itu, semakin banyak pembuat kebijakan The Fed yang mempertahankan sikap hawkish terhadap penurunan suku bunga pada rapat bank sentral berikutnya di bulan Desember.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember sebesar 41%, turun dari lebih dari 60% minggu lalu.

Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, mengatakan bank sentral AS perlu melanjutkan secara perlahan setiap pemangkasan suku bunga lebih lanjut karena kebijakan tersebut sedang dilonggarkan menuju tingkat yang kemungkinan akan menghentikan tekanan terhadap inflasi.

Emas sebagai aset safe haven cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Analis Scotiabank memperkirakan harga emas di angka US$3.800 per troy ons untuk tahun 2026, dibandingkan dengan US$3.450 per troy ons tahun ini, dengan alasan kondisi ekonomi yang tidak menentu dan kemungkinan penurunan suku bunga riil.

Pages

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |