Hamish Daud Pernah Punya Startup, Hengkang Usai Banyak Masalah

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Hamish Daud pernah mendirikan startup yang bergerak di industri daur ulang. Namun, startup "hijau" tersebut kini nasibnya tak jelas setelah dirundung segudang masalah.

Hamish mendirikan Octopus bersama empat orang temannya yaitu Mohammad Ichsan, Hamish Daud, Niko Adi Nugroho, Rizki Mardian, dan Dimas Ario.

Pada pertengahan 2022, startup ini mengumumkan keberhasilan menggalang modal US$5 juta dari sekelompok investor yang dipimpin oleh Openspace dan SOSV. Saat itu, Octopus menyatakan akan menggunakan dana untuk membangun lima fasilitas pemilahan dan 1.700 pos pemeriksaan di empat kota yakni Jakarta, Bandung, Bali dan Makassar, dengan tujuan menangani 380 ton sampah, mulai dari plastik untuk peralatan elektronik setiap bulan.

Namun setahun setelah mengumumkan pendanaan jumbo, Octopus terimbas berbagai masalah. Kabar soal masalah di Octopus berawal dari keluhan sejumlah netizen yang mengaku karyawan perusahaan.

Warganet yang diduga pegawai Hamish Daud buka suara dan berkomentar di Instagram resmi milik Octopus. Komentarnya berupa keluhan karena aktor sekaligus pengusaha itu ternyata tidak membayarkan gaji karyawannya hingga berbulan-bulan.

Sampai dengan akhirnya seorang warganet di platform media sosial X membuat sebuah utas atau thread tentang kasus tersebut, dan isu hangat soal Hamish Daud yang tidak membayar gaji karyawan pun menjadi viral di media sosial.

"Octopus itu platform yang dibangun Hamish Daud sama temen-temennya buat ngumpulin sampah bekas pakai. Ada yang pakai juga? Karyawan nggak dibayar, tapi malah jalan-jalan ini bang Hamish. Gimana ini?" tulis akun Twitter @muthiastp.

Akun X @muthiastp itu mengaku banyak warganet yang mengirim pesan langsung atau Direct Message (DM) ke dirinya. Ia menuliskan, warganet yang mengirimkannya pesan berisi aduan dan kabar soal Octopus sudah gulung tikar, warganet yang mengaku belum dibayar gajinya selama 3 bulan, dan Hamish Daud yang kabur saat dipertanyakan soal ini.

"Ada beberapa lagi yang DM, karyawannya sendiri. Dia bilang berita ini valid bahkan, semua hak mereka tertahan termasuk BPJS kesehatan nggak bisa diakses karena perusahaan masih nunggak bayarnya," katanya.

"Katanya CEO (Moehammad Ichsan), CMO (Hamish Daud) ngilang saat ditanya nasib mereka," lanjutnya.

CEO Moehammad Ichsan disebut mengaku-ngaku lulusan dari UC Berkeley. Setidaknya, itulah yang diungkapkan tiga sumber online Tech in Asia. Namun, belakangan diketahui bahwa dirinya bukan lulusan universitas yang berlokasi di AS tersebut.

Hamish kemudian mundur dari Octopus pada Februari 2024. Hal tersebut diunggah melalui Instagram pribadinya @hamishdw.

Ia mengatakan dalam empat tahun terakhir dirinya terjun di sebuah perusahaan startup bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Namun ia memilih untuk mengundurkan diri dari posisi CMO karena alasan pribadi, terhitung sejak tiga hari yang lalu saat ia memposting unggahan tersebut.

Berikut pernyataan selengkapnya dari Hamish Daud:

"Empat tahun terakhir saya terjun di sebuah perusahaan startup bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan," katanya. "Dengan berat hati saya mengumumkan bahwa hari ini adalah hari terakhir saya sebagai CMO/Co-Founder. Saya akan mengundurkan diri dari posisi saya di Octopus karena alasan pribadi."

Namun, Hamish yakin Octopus masih bisa bertahan. "Saya yakin perusahaan ini dapat bangkit kembali dan memberikan dampak lingkungan yang lebih besar lagi dalam waktu dekat."

Kini, nasib Octopus tidak diketahui. Website perusahaan tidak bisa ditemukan, sedangkan laman Octopus Indonesia di LinkedIn sudah lama tidak aktif.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tipu Belasan Bos Startup Sampai Diterima Kerja, Pria India Bikin Geger

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |