Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berbulan-bulan menghadapi tekanan publik dan desakan dari keluarga korban, Carlos Mazon, pemimpin wilayah Valencia di Spanyol timur, akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (23/11/2025). Langkah itu diambil hampir tepat satu tahun setelah banjir besar melanda wilayah tersebut dan menewaskan 229 orang, salah satu tragedi banjir terburuk di Eropa dalam lebih dari setengah abad.
"Saya tidak bisa melanjutkan lagi," kata Mazon kepada wartawan setelah menyampaikan pidato yang juga berisi kritik tajam terhadap pemerintah nasional Spanyol atas penanganan krisis tersebut, dilansir Reuters.
Pengunduran diri Mazon menandai akhir dari kepemimpinan yang selama berbulan-bulan diselimuti kontroversi. Sejak hujan deras mengguyur pada 29 Oktober 2024, warga Valencia, terutama di pinggiran selatan kota, daerah yang paling parah terdampak, menuduh pemerintah regional gagal memberikan peringatan dini yang memadai.
Bencana itu terjadi ketika curah hujan ekstrem menyebabkan meluapnya sungai dan saluran air di sekitar Valencia, kota terbesar ketiga di Spanyol. Dalam hitungan jam, air bah menenggelamkan perumahan, sekolah, dan fasilitas umum.
Ratusan orang terperangkap di rumah mereka tanpa bantuan, sementara sistem komunikasi dan transportasi lumpuh total.
Tragedi tersebut menelan 229 korban jiwa dan menyebabkan kerugian mencapai miliaran euro. Para ahli menyebutnya sebagai peristiwa banjir paling mematikan di Eropa sejak 1967.
Sejak itu, Mazon, yang kala itu baru setahun menjabat sebagai pemimpin regional, menghadapi tekanan tanpa henti dari publik dan media. Keluarga korban, kelompok sipil, dan oposisi menuduh pemerintahannya lamban bereaksi serta gagal memanfaatkan sistem peringatan dini yang seharusnya dapat menyelamatkan ratusan nyawa.
Warga di daerah terdampak menilai sirene dan peringatan evakuasi baru dikeluarkan setelah air sudah merendam rumah-rumah, membuat banyak orang terjebak dan tenggelam tanpa sempat melarikan diri.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya, Mazon tidak memberikan kejelasan apakah ia juga akan melepaskan kursinya di parlemen regional, langkah yang dapat mencabut imunitas hukumnya, ataupun apakah ia akan memanggil pemilu regional dini.
Pada hari yang sama, Maribel Vilaplana, seorang jurnalis lokal yang diketahui sedang makan siang bersama Mazon pada hari banjir terjadi, dijadwalkan memberikan kesaksian di hadapan hakim yang menyelidiki dugaan kelalaian pidana oleh otoritas daerah.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor! Hujan Lebat Picu Banjir Dahsyat, Makan Puluhan Korban Jiwa

6 hours ago
4

















































