Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan menjadi warisan bagi anak cucu.
Erick mengungkapkan sebagai negara yang masih akan tumbuh secara masif dan berkelanjutan, Indonesia suatu saat akan kehabisan sumber daya alam (SDA), sehingga harus mampu melakukan pivot.
"Kalau mau industrialisasi perlu industri dasar. Kita sebagai negara kaya, tapi SDA-nya dan suatu hari akan habis. Ini Danantara untuk anak cucu," ungkap Erick Thohir dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di The Westin Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan Danantara tidak perlu dilihat sebagai hal yang kontroversial, karena konsepnya sudah banyak diadopsi di berbagai negara, dengan banyak juga yang sukses.
"Bagaimana penggabungan aset yg terjadi di Saudi yang investasi besar-besaran di pariwisata. Qatar membangun renewable energi
Erick menyambut baik pendirian Danantara dan menyebut akan menjadi hal yang sangat positif. Dirinya mencontohkan sejumlah negara lain yang telah sukses mendirikan fund untuk memajukan ekonomi.
"China ada CIC, di negara-negara lain ada bentuk yg sama. Bahkan Temasek (Singapura) di tahun 1977 kalau tidak salah mereka sudah investasi di petrokimia sebagai industri dasar," jelas Erick.
"Artinya bukan suatu yang dilihat kontroversial tapi di negara lain ada apa engga, banyak yang bagus. Bagaimana penggabungan aset yg terjadi di Saudi invest besar-besaran di pariwisata. Qatar bagaimana membangun renewable energi," lanjutnya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Investor Khawatir Soal Danantara?
Next Article Sedang Rapat di Komisi VI, Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Ruangan