Ekspor Batu Bara RI Sedang Tertekan, Ini Penyebabnya

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) mencatat adanya tekanan pada kinerja ekspor batu bara Indonesia saat ini. Hal itu lantaran adanya pembengkakan biaya operasional dari eksternal.

Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan DEN Yunus Saefulhak, mengatakan saat ini kondisi pasar batu bara membuat para pengusaha batu bara dalam posisi sulit. Hal itu salah satunya lantaran kewajiban pemenuhan biaya lingkungan yang membuat ongkos produksi melonjak drastis, bahkan di beberapa kasus membuat perusahaan merugi.

"Kemudian juga ekspor batu bara saya kira tertekan karena ada external cost ya yang memang ini environment lebih banyak ya, sehingga BPP batu bara itu lebih tinggi ya pada beberapa perusahaan lebih tinggi daripada harga jualnya, sehingga memang ini sangat berat ya," jelasnya dalam acara INDEF Outlook Energi Indonesia 2026, di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Adapun, biaya eksternal atau external cost yang dimaksud berkaitan erat dengan standar lingkungan yang kini makin ketat. Hal ini menyebabkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) batu bara pada perusahaan tertentu menjadi lebih tinggi dibandingkan harga jual di pasar, sehingga margin keuntungan tergerus habis.

"Kita lihat ya, gas masih tetap juga sama, batubara semakin lama semakin mengecil ya, dan juga oil and gas juga semakin mengecil," imbuhnya.

Kendati demikian, kondisi tersebut sejalan dengan arah Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 2025.

Dalam regulasi tersebut, pemerintah memang menargetkan porsi penggunaan energi fosil seperti batu bara akan terus dikurangi secara bertahap demi mencapai target emisi nol bersih.

"Dan ujungnya saya kira Bapak Presiden sudah sering menyampaikan bahwa tujuan daripada kebijakan energi nasional ini adalah terciptanya kedaulatan, kemandirian, ketahanan energi nasional, dan juga dalam rangka tentunya mencapai swasembada energi," tandasnya.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |