Jakarta, CNBC Indonesia - Proyeksi akhir tahun Bank Dunia atau World Bank dalam Indonesia Economic Porspects (IEP) edisi Desember 2025 mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pada Juni 2025.
Dalam ramalan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di level 5% pada 2025-2026, sebagaimana proyeksi yang telah dilakukan pada 2023-2024. Lalu, pada 2027 baru akan mengalami pertumbuhan ke level 5,2% secara tahunan.
Level pertumbuhan ini naik pesat dibanding proyeksi sebelumnya dalam IEP edisi Juni 2025 yang memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,7% pada 2025, 4,8% 2026, dan 5% pada 2027. Lebih rendah dari laju pertumbuhan 2024 di kisaran 5%.
"Pertumbuhan PDB bertahan di kisaran 5% per tahun secara tahunan, sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya dan melampaui rata-rata negara berpendapatan menengah. Ini merupakan kabar baik," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Carolyn Turk saat peluncuran IEP edisi Desember 2025 di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Bank Dunia mendasari laju pertumbuhan di kisarna 5% itu dari kinerja ekspor dan investasi yang kuat sepanjang tahun ini. Didukung oleh percepatan pengiriman ekspor dan meningkatnya permintaan global terhadap komoditas, khususnya minyak kelapa sawit, besi, baja, dan emas.
"Pertumbuhan tersebut didorong oleh investasi dan ekspor yang mampu mengimbangi tren konsumsi swasta yang sedikit melemah. Pertumbuhan juga relatif berbasis luas, dengan sektor jasa yang didukung oleh stimulus fiskal serta produksi pertanian yang kembali meningkat secara signifikan," ucap Carolyn.
Bank Dunia juga menganggap kebijana moneter Bank Indonesia (BI) turut berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 150 basis poin (secara kumulatif sejak September 2024) menjadi 4,75%.
Secara keseluruhan, Bank Dunia memperkirakan, laju pertumbuhan 5% pada 2025-2026 itu ditopang oleh kinerja ekspor yang mampu tumbuh 7% pada 2025 dan 5,6% pada 2026. Investasi akan tumbuh 6,1% pada 2025 dan 6,2% pada 2026. Sementara itu konsumsi swasta hanya tumbuh 4,9%, dan konsumsi pemerintah 0,1% serta makin cepat tumbuhnya pada 2026 menjadi 5,8%.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

5 hours ago
4

















































