Dosen Ilmu Politik USU Pengabdian Kepada Masyarakat Di KPU Sergei

1 month ago 17
Medan

Dosen Ilmu Politik USU Pengabdian Kepada Masyarakat Di KPU Sergei Pelaksana kegiatan foto bersama setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Politik kepada Ibu Rumah Tangga. Waspada/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada): Guna meningkatkan kapasitas perempuan dalam kehidupan demokrasi, Universitas Sumatera Utara melakukan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Politik kepada Ibu Rumah Tangga diselenggarakan Dosen Ilmu Politik USU berupa Pengabdian Kepada Masyarakat Di KPU Sergei pada Kamis (24/7).

Bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 ibu rumah tangga yang terlibat aktif dalam dialog interaktif bersama para dosen Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat Evi Novida Ginting Manik menekankan bahwa universitas harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Setiap pihak di universitas memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi bagi masyarakat sesuai bidang keahliannya. Dalam kesempatan ini, kami yang bergerak di bidang Ilmu Politik ingin berbagi pengetahuan mengenai pentingnya politik bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama perempuan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri dari Program Studi Ilmu Politik USU, yakni Fredick Broven Ekayanta dan Ira Rizka Aisyah Lubis. Dalam pemaparannya, Fredick menegaskan bahwa politik perlu dipahami sebagai upaya untuk mewujudkan kemaslahatan publik, bukan semata soal kekuasaan. Ira kemudian mempertegas pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik.

“Perempuanlah yang paling memahami persoalan sehari-hari di masyarakat, seperti harga kebutuhan pokok, kesehatan anak, hingga kondisi pendidikan,” ungkapnya.
Pemahaman mengenai makna politik juga diluruskan oleh anggota KPU Serdang Bedagai Fuad Hasan Lubis, Ia menekankan bahwa politik tidak semestinya dimaknai sebagai perebutan kekuasaan yang identik dengan konflik atau kekerasan. “Politik justru merupakan sarana untuk menyelesaikan persoalan-persoalan publik,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung dengan suasana yang aktif dan partisipatif. Para peserta diberi kesempatan untuk bertanya, menyampaikan pendapat, serta mengklarifikasi berbagai hal terkait politik. Sebagai penutup, peserta diminta mengisi post-test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan yang diperoleh setelah mengikuti diskusi.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, agar lebih berdaya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Melalui program ini, para ibu rumah tangga tidak hanya memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Peningkatan literasi politik perempuan dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat kualitas demokrasi lokal dan memastikan keterwakilan yang lebih inklusif di masa mendatang.(m22)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |