Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, OJK Gandeng Ibu-Ibu

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Tanah Air,  salah satunya melalui program Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS). Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi mengatakan OJK menganggap ibu-ibu sasaran yang tepat untuk literasi dan inklusi dengan membekali informasi-informasi dan pengetahuan tentang keuangan secara benar dan juga keuangan syariah secara khususnya. Dalam waktu program ini, OJK pun menggandeng Financial Planning Standard Board (FPSB).

"Kami mengumpulkan paling tidak seratus perencana keuangan yang sudah dikurasi untuk bisa menjadi duta keuangan khususnya syariah. Harapannya bisa membantu ibu-ibu menambah peran agar punya basic keuangan dan bisa menyampaikan kepada sekitarnya," ungkap Ismail kepada media, usai acara SICANTIKS di Jakarta, Senin (28/4/2025).

SICANTIKS sendiri menurut Ismail akan terus dilakukan di seluruh kantor OJK dan akan melibatkan pelaku jasa keuangan serta menggerakan stakeholder. Untuk diketahui, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan syariah berada di angka 39,11%, sementara tingkat inklusi keuangan syariah tercatat sebesar 12,88%.

Ismail menegaskan bahwa OJK terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan literasi dan juga inklusi keuangan syariah. Apalagi di Indonesia keuangan syariah itu tidak boleh hanya menjadi potensi namun harusnya bisa digunakan keuangan ekonomi yang besar.

"Kalau kita lihat dari jumlah penduduk muslimnya, kemudian jumlah pendapatan dari penduduk muslim, kemudian meningkatnya digital dan tentu saja kesadaran masyarakat terhadap penggunaan layanan dan produk serta produk halal ini sangat menarik," papar Ismail.

Apalagi kinerja keuangan syariah juga terus meningkat dengan baik. Berdasarkan data per Februari 2025, maka total aset industri keuangan syariah Indonesia meningkat 10,35% menjadi sebesar Rp2.895,3 triliun.

Secara sektor industri ada tiga sektor yang tertinggi, yaitu perbankan syariah, pasar modal syariah, dan asuransi, dana pensiun, modal ventura, dan sebagainya.

Untuk diketahui, OJK juga sebelumnya menggelar Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 selama satu bulan penuh. Dalam hal ini, OJK terus mendorong agar pelaku jasa keuangan syariah senantiasa berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan jasa keuangan syariah.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Waspadai Risiko Kenaikan NPL Akibat Perang Dagang

Next Article Video: Pertumbuhan Kredit Tumbuh Dua Digit, Risiko Kredit Turun

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |