Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menaikkan pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tarif impor resiprokal yang baru diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Airlangga mengatakan, ini merupakan salah satu arahan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk bernegosiasi dengan Pemerintah AS.
Untuk itu, dirinya juga akan berdiskusi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait impor LPG ini.
"Tapi arahan Pak Presiden Prabowo, kita akan tingkatkan produk dari AS yang untuk agriculture seperti soya dan wheat yang jadi daerah konstituen Republikan. Dan pembelian engineering product dan pembicaraan dengan Menteri ESDM, arahan kita untuk beli LPG dan LNG peningkatan dari AS," tuturnya dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Namun demikian, dia menegaskan, ini bukan berarti menambah total impor LPG RI, melainkan realokasi dari impor negara lainnya.
"Tapi ini tidak nambah, ini hanya realokasi pembiayaan, switch," ujarnya.
"Jadi ini tidak ganggu APBN dan kemudian beri insentif fiskal dan non fiskal supaya impor dari AS masuk dan daya saing ekspor kita meningkat," imbuhnya.
"Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (United States Trade Representative). Kami laporkan, surat dari Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima AS melalui Duta Besar Indonesia dan Dubes AS sudah minta waktu pembicaraan lanjutan, jadi mereka sudah terima surat baik ke USTR maupun ke Sekretaris Commerce (AS)," tandasnya.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Mulai Lakukan PHK Massal Pekerja Institusi Kesehatan AS
Next Article Video: BI Beberkan 5 Indikator Ekonomi Dunia Bakal Meredup ke Depan