Dalai Lama Umumkan Bakal 'Reinkarnasi', Menentang Pemerintah China

10 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalai Lama, pemimpin spiritual Buddha yang sudah lanjut usia, meyakinkan para pengikutnya bahwa setelah kematiannya ia akan "bereinkarnasi kembali". Menurutnya ia akan terlahir menjadi pemimpin spiritual berikutnya lagi dari Buddhisme Tibet, mengesampingkan tekanan dari pemerintah Presiden China Xi Jinping.

Pernyataan ini menepis spekulasi bahwa ia mungkin akan menjadi pemimpin spiritual Tibet terakhir, mengakhiri garis keturunan yang telah berlangsung selama berabad-abad. Berbicara di kota perbukitan Dharamshala, India utara, Dalai Lama mengatakan ia memiliki kewenangan tunggal untuk menunjuk "reinkarnasinya", menentang desakan China yang hendak memilih sosok penggantinya.

"Secara khusus, saya telah menerima pesan melalui berbagai saluran dari warga Tibet di Tibet yang menyampaikan permohonan yang sama," katanya lagi dimuat AFP, Rabu (2/7/2025).

"Sesuai dengan semua permintaan ini, saya menegaskan bahwa lembaga Dalai Lama akan terus berlanjut," tambahnya, menurut terjemahan resmi.

Dalai Lama dan ribuan warga Tibet lainnya telah hidup dalam pengasingan di India sejak pasukan China menghancurkan pemberontakan di ibu kota Tibet, Lhasa, pada tahun 1959.

China menyebutnya sebagai pemberontak dan separatis. Namun internasional menggambarkannya sebagai "biksu Buddha yang sederhana".

Sebelumnya, China mengatakan bahwa "reinkarnasi" Dalai Lama harus disetujui oleh pemerintah pusat di Beijing. Pemilihan harus dilaksanakan dengan cara mengundi "guci emas".

Guci itu sendiri dipegang oleh Beijing. Dalai Lama telah memperingatkan bahwa, jika digunakan secara tidak jujur, guci itu tidak memiliki "kualitas spiritual apa pun".

Dalai Lama menyerahkan wewenang politik pada tahun 2011 kepada pemerintah pengasingan yang dipilih secara demokratis oleh 130.000 warga Tibet di seluruh dunia. Pada saat yang sama, ia memperingatkan bahwa masa depan jabatan spiritualnya menghadapi "risiko nyata dari kepentingan politik yang menyalahgunakan sistem reinkarnasi".

Pada tahun 1995, Beijing memilih seorang Panchen Lama, tokoh agama Tibet berpengaruh lainnya. China menahan seorang anak berusia enam tahun yang diakui Dalai Lama, yang digambarkan oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) sebagai tahanan politik termuda di dunia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Potret Petaka Hantam China, Bandara Lumpuh-Ratusan Penerbangan Batal

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |