Crazy Rich Rusia Punya 100 Anak dari Donor Sperma, Siap Bagi Warisan

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri aplikasi pesan instan Telegram, Pavel Durov kembali menjadi sorotan global. Salah satu orang terkaya di dunia tersebut menjadi sorotan bukan karena inovasi teknologi atau isu kebebasan berekspresi, melainkan karena pengakuannya telah memiliki lebih dari 100 anak biologis di sedikitnya 12 negara melalui program donor sperma.

Kisah ini mencuat setelah sebuah klinik fertilitas swasta di Moskow selatan menjalankan kampanye tak biasa pada 2024, yaitu menawarkan sperma gratis milik Durov. Kampanye itu menarik minat banyak perempuan muda dan berpendidikan yang ingin menjalani program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Sperma tersebut dikelola oleh klinik AltraVita, yang mempromosikan "biomaterial" Durov sebagai donor dengan kompatibilitas genetik tinggi. Bahkan, klinik itu menyebut Durov bersedia menanggung biaya IVF bagi perempuan berusia di bawah 37 tahun.

Seorang mantan dokter di klinik tersebut mengatakan para peserta harus berstatus belum menikah demi menghindari persoalan hukum. "Mereka ingin punya anak dari sosok laki-laki yang dianggap sukses, cerdas, dan sehat. Figur ayah seperti itu dianggap ideal," ujarnya dikutip Wall Street Journal, Selasa (23/2/2025).


Klaim 100 Anak dan Warisan Setara

Durov, yang kini berusia 41 tahun dan bermukim di Dubai menyebut dalam unggahan Telegram pada Juli 2024 bahwa ia mulai mendonorkan sperma sejak sekitar 2010. Awalnya untuk membantu seorang teman, lalu berlanjut secara anonim karena melihat kelangkaan donor sperma berkualitas.

Meski mengaku sudah berhenti bertahun-tahun lalu, sperma beku miliknya masih tersedia di klinik tersebut. Total, ia mengklaim memiliki lebih dari 100 anak dari donasi sperma, di luar enam anak yang lahir dari tiga perempuan berbeda.

Isu ini makin ramai setelah Durov menyatakan semua anak biologisnya berhak mendapat warisan yang sama. Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya mencapai US$17 miliar, meski sebagian besar berasal dari nilai Telegram yang rencananya akan diwariskan ke yayasan nirlaba.

Durov juga memiliki sejumlah bitcoin yang tidak disebutkan jumlahnya yang katanya ia beli pada tahun 2013. Pernyataan tersebut memicu banjir pesan dari orang-orang yang mengaku sebagai keturunannya, kata Durov.

"Selama mereka bisa membuktikan DNA yang sama dengan saya, mungkin 30 tahun lagi mereka berhak atas bagian harta setelah saya meninggal," kata Durov dalam sebuah podcast.

Langkah Durov menempatkannya dalam kelompok kecil tokoh superkaya dunia yang mendorong batas etika reproduksi dan teknologi genetika. Sebagian figur global bahkan terang-terangan menyebut reproduksi sebagai jawaban atas penurunan populasi dunia.

Durov menyebut donasi spermanya sebagai upaya mengatasi kelangkaan sperma sehat secara global, sekaligus mendorong pria lain melakukan hal serupa. Pandangan ini juga terkait kekhawatirannya atas penurunan kualitas kesehatan biologis manusia, termasuk akibat polusi plastik.

Unggahannya bahkan sempat memancing komentar bercanda dari Elon Musk, yang dikenal memiliki banyak anak. Durov membalas dengan meme gim dan candaan khas komunitas teknologi.

Klinik, Kontroversi, dan Kehidupan Pribadi

AltraVita sendiri dikenal melayani klien kelas atas Rusia dan internasional, termasuk layanan skrining genetik embrio. Pendiri klinik tersebut, seorang ahli genetika, disebut sebagai teman lama Durov. Namun pihak Durov menegaskan ia tidak terlibat secara finansial maupun operasional dalam aktivitas klinik.

Di luar isu donor sperma, kehidupan pribadi Durov juga kerap menjadi perhatian. Ia pernah berselisih hukum dengan mantan pasangan terkait hak asuh dan dukungan finansial anak, yang seluruh tuduhannya dibantah oleh pihak Durov.

Di sisi lain, Durov dikenal menjalani gaya hidup disiplin yang tanpa alkohol dan kafein, rajin berolahraga, serta menjaga pola tidur. Ia menyebut ingin menunda pencairan warisan bagi anak-anaknya agar mereka tumbuh tanpa ketergantungan pada kekayaan.

"Risiko tentu ada, tapi saya tidak menyesal pernah menjadi donor," tulis Durov di Telegram.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |