Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen besar untuk memperbaik kebocoran-kebocoran dalam penerimaan negara. Hal ini akan segera dibuktikan Prabowo dengan menjalankan program besar untuk menambah pundi-pundi penerimaan.
Utusan Khusus Presiden Prabowo Urusan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan program peningkatan penerimaan negara itu akan dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.
Dengan program itu, Hashim mengatakan, Prabowo menargetkan rasio penerimaan negara akan naik dari target tahun ini 12,1% menjadi serupa dengan Kamboja di level 18%, dan tahun-tahun setelahnya menjadi 23% seperti Vietnam.
"Menurut World Bank, dan saya sudah ketemu 7x dengan tim, merek katakan Indonesia sangat mungkin sama dengan Kamboja, dampaknya tahun ini pemerintah mengharapkan revenue kita 12,1%," ucap Hashim dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
"Berarti kalau 18% Bank Dunia katakan kita bisa berarti ada tambahan revenue penerimaan negara US$ 60 miliar per tahun atau Rp 900 triliun per tahun tambahan," tegasnya.
Dalam paparannya, Hashim teringat akan ejekan yang dulu sempat dilontarkan untuk Prabowo karena sering membahas kebocoran anggaran saat masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Pada kala itu, Prabowo dipanggil dengan sebutan Prabocor. Hal ini karena dirinya kerap mengungkapkan kebocoran-kebocoran APBN.
"Prabowo sudah ngomong sudah 10 tahun lebih kebocoran dan dijadikan Prabocor sekarang dia presiden dan dia mau menutup yang kebocoran-kebocoran itu," kata Hashim.
Sebelumnya, Hashim pernah mengatakan Prabowo telah berkomitmen untuk menutup kebocoran keuangan negara yang sudah terjadi bertahun-tahun. Totalnya diperkirakan mencapai Rp300 triliun dan melibatkan 300 pengusaha.
Hal ini diungkapkan langsung oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo saat itu. Hashim menyatakan, 300 lebih wajib pajak nakal yang masuk daftar belum membayar pajak kepada pemerintah itu memiliki utang pajak senilai Rp 300 triliun.
"Sampai Rp 300 triliun yang belum bayar, ini data-data yang dihimpun pemerintah, so saat ini Pak Prabowo siap kita sudah dapat daftar 300 lebih...Saya tidak lihat tapi akan saya cek lagi, nanti ada peringatan bersahabat, friendly reminder please pay up," ungkap Hashim di acara Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke 112 Muhammadiyah di Kupang, dikutip Kamis (5/12/2024).
.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hashim Bicara Danantara, PDB 8% - Program 1 Juta Rumah Prabowo
Next Article Hashim Ungkap Bukti Prabowo Pro-Bisnis & Pro-Rakyat