Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2025 menjadi momen krusial bagi adopsi aset digital di Indonesia. Mengingat, berita crypto saat ini terus menyoroti integrasi institusional dan regulasi OJK yang semakin matang.
Pada akhirnya, kebutuhan akan edukasi crypto yang benar menjadi sangat mendesak. Di sisi lain, dunia crypto juga mungkin terlihat rumit bagi pemula lantaran banyak istilah asing seperti mining, staking, atau node.
Namun, memahami dasar-dasar teknologi blockchain adalah kunci utama untuk tidak sekadar ikut-ikutan (FOMO), melainkan berinvestasi dengan logika.
Berikut ini merupakan panduan lengkap untuk mengetahui crypto dari nol, mulai dari memahami Satoshi Nakamoto hingga cara mendapatkan reward pasif, menggunakan platform terpercaya seperti Pluang.
1. Apa Itu Teknologi Blockchain? (Fondasi Utama)
Sebelum membeli aset, Anda wajib memahami rumahnya: teknologi blockchain.
Secara sederhana, blockchain adalah buku besar digital (ledger) yang terdesentralisasi. Tidak ada satu pihak pun (seperti bank) yang mengontrolnya. Data transaksi disimpan dalam blok-blok yang saling terhubung (rantai) dan diamankan oleh cryptography.
Mengapa ini revolusioner? Karena blockchain menciptakan sistem kepercayaan tanpa perantara. Inilah inovasi yang diperkenalkan oleh Satoshi Nakamoto melalui Bitcoin, yang memungkinkan transfer nilai secara global, transparan, dan tidak dapat diubah (immutable).
2. Pengenalan Aset Crypto: Karakteristik dan Jenis
Aset crypto atau aset digital berbeda secara fundamental dengan instrumen tradisional seperti saham atau obligasi.
● Saham: Bukti kepemilikan perusahaan, bergantung pada kinerja manajemen dan laba rugi.
● Obligasi: Surat utang dengan bunga tetap.
● Aset Crypto (Bitcoin cs): Aset digital yang nilainya ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar (nilai pasar), utilitas teknologi, dan komunitas.
Karakteristik Utama:
● Jumlah Terbatas: Banyak aset crypto, seperti Bitcoin, memiliki suplai maksimal (21 juta koin), menjadikannya aset deflasi berbeda dengan uang fiat yang bisa dicetak terus-menerus.
● Desentralisasi: Transaksi terjadi langsung (peer-to-peer) tanpa bank sentral.
● Global: Dapat diperdagangkan di bursa crypto mana pun di seluruh dunia 24/7.
3. Deep Dive: Mining, Staking, dan Cara Kerja Jaringan
Ini adalah topik yang sering membingungkan pemula, namun penting untuk dipahami agar tahu dari mana aset crypto berasal. Ada dua mekanisme utama untuk memvalidasi transaksi dan menciptakan koin baru di blockchain:
A. Proof of Work (PoW) & Mining Crypto
Ini adalah metode klasik yang digunakan Bitcoin.
● Mining Crypto: Proses menggunakan kekuatan komputasi komputer canggih untuk memecahkan teka-teki matematika rumit.
● Mining Pool: Karena butuh daya besar, para penambang sering bergabung dalam mining pool untuk menggabungkan kekuatan komputasi agar peluang mendapat reward lebih besar.
● Reward: Penambang yang berhasil memvalidasi blok akan mendapatkan imbalan berupa koin baru dan biaya transaksi.
B. Proof of Stake (PoS) & Staking
Ini adalah metode yang lebih hemat energi (digunakan Ethereum 2.0, Solana, dll).
● Staking: Mengunci sejumlah aset crypto Anda di dalam wallet atau jaringan untuk mendukung keamanan operasional blockchain.
● Validator & Node: Dalam sistem ini, validator (pengganti penambang) dipilih berdasarkan jumlah aset yang mereka stake. Validator menjalankan node (komputer server) untuk memverifikasi transaksi.
● Reward Pasif: Sebagai imbalan mengunci aset, Anda mendapatkan reward (bunga) rutin.
● Gas Fee: Biaya yang dibayarkan pengguna kepada validator/miner agar transaksi mereka diproses di blockchain.
Di Pluang, Anda bisa menikmati manfaat mirip staking melalui fitur Pluang Cuan (Yield) tanpa perlu repot menjalankan node sendiri.
4. Kategori dan Tingkat Kesulitan Pembelajaran
Belajar crypto itu bertahap. Jangan langsung loncat ke materi sulit.
● Tingkat Pemula (Crypto Investment from Zero for Beginners): Fokus pada: Cara buat akun, KYC, deposit, beli Bitcoin/Ethereum, dan keamanan akun (2FA). Sumber belajar: Artikel crypto dasar dan kamus investasi.
● Tingkat Menengah: Fokus pada: Analisis teknikal, memahami market cap, diversifikasi ke Altcoin, dan manajemen risiko. Sumber belajar: Pluang Academy.
● Tingkat Mahir: Fokus pada: DeFi, NFT, menjalankan node, dan membaca smart contract. Sumber belajar: Bergabung dengan crypto academy community atau grup diskusi Discord teknis.
5. Tutorial Trading dan Investasi Crypto yang Aman
Bagaimana cara memulainya? Berikut panduan praktis menggunakan Pluang:
1. Registrasi & KYC: Unduh aplikasi Pluang. Daftar dan selesaikan verifikasi identitas (KYC). Proses ini wajib sesuai regulasi OJK untuk mencegah pencucian uang.
2. Deposit Dana: Isi saldo via transfer bank atau e-wallet (mulai Rp10.000).
3. Pilih Aset: Untuk pemula, mulailah dari aset blue chip seperti Bitcoin. Pelajari nilai pasar dan fundamentalnya.
4. Eksekusi Beli: Masukkan nominal pembelian. Aset akan langsung tersimpan di wallet aplikasi yang aman.
5. Strategi: Gunakan fitur Auto-Invest untuk strategi DCA (nabung rutin) guna meminimalisir dampak volatilitas.
6. Sumber Belajar: Di Mana Harus Belajar?
Jangan tersesat informasi. Gunakan sumber terpercaya:
● Pluang Academy: Menyediakan materi lengkap mulai dari pelajaran dasar hingga analisis pasar mendalam.
● Berita Crypto Terkini: Pantau fitur berita di aplikasi Pluang untuk update regulasi dan tren global.
● Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas resmi Pluang atau media sosial untuk diskusi sehat dan menghindari penipuan.
Lantas, menguasai cara belajar crypto di tahun 2025 bukan hanya soal mengejar profit, tetapi juga memahami pergeseran teknologi keuangan. Dengan memahami fondasi teknologi blockchain, perbedaan mekanisme proof of stake vs proof of work, serta disiplin dalam manajemen risiko, Anda selangkah lebih maju dari investor rata-rata.
Mulailah perjalanan investasi Anda di platform yang aman, legal, dan edukatif seperti Pluang. Unduh sekarang, pelajari materinya, dan bangun portofolio masa depan Anda.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
4

















































