
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada): Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran yang penting membangun dan mengembangkan perekonomian Indonesia. Sebagai bagian integral dari sektor publik, BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan layanan publik yang vital.
“BUMN memiliki peran penting dalam menggerakan ekonomi nasional ditengah ketidakpastian ekonomi global,” kata Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dalam seminar nasional bertajuk ‘Peran BUMN dalam Memperkuat Ekonomi Dalam Negeri’, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, disebut BUMN adalah perusahaan yang minimal saham pemerintah di dalamnya adalah paling sedikit 51 persen atau bisa juga lebih. Salah satu tugas dan perannya ialah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh hajat hidup orang banyak.
Beberapa BUMN juga diberikan kewenangan pemerintah melakukan monopoli dalam bisnisnya karena alasan efisiensi dan kemaslahatan banyak orang, seperti Pertamina dan PLN.
“Berbagai kebijakan telah dilakukan pemerintah mulai dari reformasi struktural, insentif fiskal, peningkatan iklim investasi hingga digitalisasi sektor ekonomi. Kebijakan tersebut harus diikuti dengan keterlibatan aktif seluruh elemen bangsa yang masuk dalam BUMN,” tuturnya.
Sementara pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya, Rosdiana Sijabat, yang juga menjadi pembicara dalam seminar itu menegaskan pentingnya peran BUMN dalam menopang perekonomian nasional.
Ia menjelaskan, setidaknya ada dua tugas mulia BUMN yang menjadi dasar kuatnya perannya yakni ekonomi dan sosial. Sebagai korporasi, BUMN dituntut untuk meraih keuntungan maksimal dan berkontribusi nyata bagi negara melalui dividen, pajak, maupun kontribusi non-pajak. Namun di sisi lain, kata dia, BUMN juga memikul tanggung jawab pelayanan publik atau public service obligation (PSO).
“Perusahaan BUMN mau tidak mau harus profesional dan profit tebal secara bisnis. Tapi di saat yang sama, BUMN punya amanah sosial menyediakan layanan publik, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang seringkali tidak diminati swasta,” paparnya.
Dalam kesempatannya itu, Rosdiana merangkum peran strategis BUMN ke dalam empat narasi utama. Pertama, BUMN berfungsi sebagai agen pembangunan dengan mendukung proyek-proyek strategis nasional (PSN).
Ia mencontohkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 sebesar 5,2% yang menurutnya dapat tercapai dengan dukungan infrastruktur dan sektor energi yang andal.
“Kalau target PSN 2025–2029 bisa terealisasi, bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi sampai 8% yang diharapkan Presiden Prabowo dapat terwujud,” tambahnya.
Kedua, BUMN juga merupakan pembentuk nilai ekonomi dengan aset besar yang menopang kapasitas produksi nasional. Aset BUMN disebut Rosdiana nilainya mendekati separuh Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang kini mencapai lebih dari Rp22 ribu triliun.
“Ketika BUMN kuat, maka fasilitas produksi tercipta, lapangan kerja terbuka, dan UMKM pun bisa naik kelas, terutama lewat digitalisasi,” tegasnya.
Peran ketiga, lanjut Rosdiana, BUMN menjadi penopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kontribusi sekitar 18–19 persen setiap tahunnya. Keempat, lanjutnya, BUMN berperan sebagai penyedia layanan publik esensial, mulai dari energi, transportasi, hingga telekomunikasi.
“Saat ini BUMN menyerap sekitar 90.000 tenaga kerja langsung, di luar pekerja tidak langsung dan kemitraan dengan pelaku UMKM. BUMN juga berperan menjaga ketahanan sektor-sektor strategis nasional,” tutupnya. (J04)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.