Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah mengumumkan laporan kinerja keuangan berdasarkan PSAK 111 tentang Joint Venture Accounting pada 30 April 2025. Laporan ini mengonsolidasikan PT Arutmin Indonesia, akan tetapi PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai anak usaha tidak ikut dikonsolidasikan.
Berdasarkan laporan keuangan yang mengacu PSAK 111 tersebut, pendapatan bruto BUMI tercatat sebesar US$ 348,8 juta pada akhir kuartal I-2025 atau tumbuh 12,1% dibandingkan pendapatan bruto perseroan pada kuartal I-2024 sebesar US$ 311,0 juta.
Selain itu, BUMI mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 3% menjadi US$ 297,5 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan beban pokok pendapatan pada kuartal I-2024 sebesar US$ 288,9 juta.
Dengan demikian, BUMI meraih pertumbuhan laba bruto sebesar 131,5% menjadi US$ 51,2 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan dengan realisasi laba bruto pada kuartal I-2024 yang senilai US$ 22,1 juta.
Tak hanya itu, BUMI membukukan kenaikan laba usaha mencapai 163,4% menjadi US$ 27,9 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan dengan laba usaha perseroan pada kuartal I-2024 yaitu senilai US$ 10,6 juta. Perolehan laba usaha ini diraih di tengah peningkatan beban usaha BUMI sebesar 102,2% menjadi US$ 23,3 juta pada kuartal I-2025, dibandingkan realisasi kuartal I-2024 senilai US$ 11,5 juta.
Hingga akhir kuartal I-2025, BUMI berhasil mengantongi laba sebelum pajak penghasilan sebesar US$ 28,6 juta. Dalam periode yang sama, BUMI juga mencetak laba neto sebesar US$ 30,1 juta. Alhasil, BUMI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 17,9 juta.
Lebih lanjut, BUMI juga mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada 31 Maret 2025. Kinerja konsolidasi ini mencakup anak usaha BUMI seperti Arutmin dan Kaltim Prima Coal (KPC). Merujuk laporan keuangan konsolidasi tersebut, BUMI meraih pendapatan sebesar US$ 1,17 miliar pada kuartal I-2025.
Di samping itu, pada kuartal I-2025, BUMI membukukan beban pokok pendapatan sebesar US$ 1,06 miliar dan beban usaha sebesar US$ 51,9 juta. Pada periode yang sama, laba bruto BUMI tercatat sebesar US$ 104,3 juta.
BUMI juga mencetak laba usaha sebesar US$ 52,4 juta pada akhir kuartal I-2025. Adapun margin laba BUMI tercatat sebesar 4,5% hingga kuartal I-2025.
"Pendapatan bruto senilai US$ 1,17 miliar pada periode I-2025 turun sebesar 18,3% dibandingkan kuartal I-2024 senilai US$ 1,44 miliar karena turunnya harga batu bara dan rendahnya stripping ratio," tulis Manajemen BUMI dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).
Dari sisi operasional, BUMI meraih volume penjualan batu bara sebanyak 16,7 juta metrik ton pada kuartal I-2025. BUMI juga mampu memproduksi batu bara sebesar 17,2 juta metrik ton pada kuartal I-2025.
Sementara itu, pada kuartal I-2025, realisasi overburden removed BUMI tercatat sebanyak 143,4 mbcm. Perusahaan ini juga mencatatkan closing inventory sebesar 2,4 juta metrik ton hingga kuartal I-2025.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ini Dia, Rapor Kinerja TINS, ANTM, & SUNI
Next Article Hingga Kuartal III-2024, BUMI Cetak Laba Bersih US$ 122,86 Juta