Bukti Sibuknya RI Demi Bebas Jualan ke Negara-Negara Dunia, 16 FTA OTW

8 hours ago 2

Banten, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, Indonesia saat ini telah memiliki 20 perjanjian perdagangan internasional yang aktif, meliputi berbagai bentuk kerja sama seperti Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

"Dalam upaya memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar global, Kementerian Perdagangan berkontribusi membuka akses pasar Indonesia ke berbagai kawasan dunia, melalui perjanjian perdagangan internasional," ujar Budi dalam sambutannya saat membuka TEI ke-40 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan, selain 20 perjanjian yang telah diimplementasikan, pemerintah Indonesia juga tengah menyelesaikan ratifikasi 10 perjanjian perdagangan. Selanjutnya akan melanjutkan perundingan 16 perjanjian lainnya. Upaya ini, kata Budi, akan membuka lebih luas akses pasar produk Indonesia di luar negeri.

"Selanjutnya kami sedang menyelesaikan proses ratifikasi 10 perjanjian perdagangan, dan yang sedang dalam proses perundingan sebanyak 16 perjanjian perdagangan, yang akan membuka lebih luas bagi akses pasar kita di luar negeri," katanya.

Dari 16 perundingan tersebut, beberapa diantaranya telah rampung pada tahun ini. "Bapak Presiden (Prabowo Subianto) telah menyaksikan penandatanganan Indonesia-Peru CEPA di Jakarta pada tanggal 11 Agustus, kemudian juga diikuti dengan penandatanganan Indonesia-Kanada CEPA pada tanggal 24 September di Ottawa," ungkap Budi.

Selain itu, pemerintah juga telah menuntaskan negosiasi Indonesia-European Union CEPA (IEU-CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union FTA (Indonesia-EAEU FTA), serta Indonesia-Tunisia PTA.

"Rangkaian tersebut merupakan capaian strategis yang sesuai arahan Bapak Presiden dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia yaitu Amerika, Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia hingga Afrika," jelasnya.

Lebih lanjut, Budi menyebut pemerintah juga tengah bernegosiasi dengan dua blok ekonomi besar lainnya, yakni Indonesia-Gulf Cooperation Council FTA (Indonesia-GCC FTA) untuk memperluas akses pasar di Timur Tengah, dan Indonesia-Mercosur CEPA untuk memperkuat perdagangan dengan kawasan Amerika Latin.

"Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih juga kepada Bapak Presiden, atas dukungan dan diplomasi internasional yang Bapak Presiden lakukan, sehingga proses perjanjian perdagangan lebih mudah diselesaikan," ucapnya.

Ia menegaskan, dengan sederet perjanjian yang sudah dan akan diselesaikan, peluang ekspor produk Indonesia ke seluruh dunia kini semakin terbuka.

"Dengan demikian terbuka pintu ekspor ke seluruh dunia, dan kami berharap akses pasar bagi produk Indonesia semakin terbuka luas," pungkas Budi.

Suasana Trade Expo Indonesia ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (15/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Suasana Trade Expo Indonesia ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (15/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana Trade Expo Indonesia ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (15/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Miris, Banyak Eksportir RI Tak Raup Cuan dari Perjanjian Dagang Bebas

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |