Jakarta, CNBC Indonesia - Target pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Pemerintah cukup ambisius dalam menuju Indonesia Emas 2045.
Melihat hal itu, Ekonom Senior, Raden Pardede menuturkan pemerintah harus mendorong peran middle class atau kelas menengah lebih gencar lagi.
"Menurut saya yang menggerakkan ekonomi adalah kelas menengah yang tebal. Kalau negara punya kelas menengah yang tebal tingkat ketergantungan terhadap luar akan berkurang. Kalo middle class banyak, daya beli akan naik. kalau itu yang terjadi demand terhadap barang akan berputar," jelasnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Caranya lanjut Raden Pardede adalah menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin. Karena ia melihat berdasarkan penelitian di world bank penciptaan lapangan kerja justru lebih banyak oleh perusahaan-perusahaan rumah tangga yang umumnya tidak mampu memberikan gaji tidak besar.
Menurutnya Pemerintah saat ini jangan terlampau bangga dengan UMKM yang banyak. Karena tidak banyak UMKM yang bisa memberikan kerjaan dengan gaji yang layak di atas UMR.
"Kita harus bangga kalo jumlah perusahaan-perusahaan besar naik. Intinya kita harus mendorong supaya perusahaan-perusahaan ini bertumbuh menjadi kelas menengah bahkan besar. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) buat pemerintahan saat ini," terangnya.
Isu kelompok kelas menengah yang saat ini banyak turun menjadi perhatian serius karena dapat memberatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Seperti diketahui, kelompok kelas menengah juga mendapat perhatian lebih dari pemerintah, karena sebagian besar masyarakat Indonesia ada di kelompok tersebut. Kelas menengah pula yang bakal memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi nasional pada masa mendatang.
Saat ini kelas menengah tengah menghadapi masalah daya beli yang melemah dan tentu saja harus segera diselesaikan agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi dan keluar dari middle income trap.
"the engine of growth yang akan memutar ekonomi terus menerus adalah keberadaan kelas menengah. Kelas menengah yang menciut ini adalah warning call," tutupnya.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: UMKM Didorong Terlibat Dalam Pasok Manufaktur Kendaraan Listrik
Next Article Pameran di Mancanegara, UMKM Pertamina Raih Transaksi Lebih Rp 2 M