Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, petani di Indonesia kini bergembira. Sebab, produksi petani kini meningkat drastis, ditambah lagi pemerintah menyederhanakan sejumlah regulasi.
Di sisi lain, Prabowo tampak tak bisa menahan kekesalannya akibat panjangnya rantai distribusi pupuk. Apalagi, rantai itu menjadi panjang karena banyaknya middleman yang justru menguras uang petani/ rakyat.
Prabowo bercerita saat Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membeberkan panjangnya rantai distribusi pupuk, dari pabrik hingga ke petani. Hal itu direspons Prabowo dengan memerintahkan Mentan melakukan penyederhanaan rantai distribusi.
Hal itu disampaikannya saat membuka Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Di tengah-tengah pidatonya, Prabowo menanyakan apakah Mentan hadir dalam sarasehan tersebut.
"Ada Menteri Pertanian di sini? Mentan itu selalu ada di sawah, keliling ke mana-mana. Tidak apa-apa (tidak ikut sarasehan). Dia katakan ke saya tadinya pupuk dari pabrik ke petani harus dengan tanda tangan 15 menteri. harus dari gubernur ke bupati baru ke Gapoktan (gabungan kelompok petani)," katanya.
"Saya bilang ke Mentan, itu tidak ada. Tidak ada lagi tanda tangan-tanda tangan. Dari pabrik harus langsung ke petani. Alhamdullilah, pupuk yang tadinya langka, banyak diselundukpkan, korupsi, sekarang sampai ke desa-desa," ucap Prabowo.
Meski, dia mengakui, masih ada beberapa daerah yang belum mengimplementasikan penuh.
"Perizinan kita lancarkan. Produksi langsung naik. Ini pelajaran bagi kita semua dan sudah terbukti," ucapnya.
"Waktu saya minta disederhanakan arus pupuk ke petani, pupuk dari pabrik itu milik pemerintah, disubsidi. Kenapa banyak perantara, middleman. Hak apa mereka itu mengutip uang rakyat?" tukasnya.
Prabowo pun mengaku mendapat gelombang protes akibat kebijakan itu.
"Ada yang datang ke saya, "Ada 29 ribu distributor marah ke Bapak, hati-hati loh pak. 29 ribu itu punya konstituen, ada beberapa petani di Indonesia." Saya tanya ke Mentan. Oooo..29 ribu lawan 30 juta keluarga (petani). Mereka ada 4 orang, berarti lawan 120 juta orang. Lebih baik membela 120 juta rakyat daripada merek-mereka itu," tegas Prabowo.
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Bahas RUU Perampasan Aset - Vonis Mati Koruptor
Next Article Demi Swasembada Pangan Prabowo, Transmigran Bakal Dapat Tugas Ini