Bukan Murid SD, Ini Pelajar RI yang Paling Rajin Olah raga

1 day ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam ruang kelas, pelajaran jasmani kerap menjadi jeda yang menyegarkan. Olahraga merefleksikan tidak hanya fisik yang sehat, tetapi juga distribusi akses dan perhatian pendidikan yang sering timpang.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada tahun 2024, sebanyak 82,91% peserta didik atau pelajar di Indonesia tercatat berolahraga. Sebuah capaian yang patut diapresiasi, terutama jika dibandingkan dengan 2021, ketika hanya 49,18% yang aktif secara fisik akibat dampak pandemi. Namun, antusiasme ini tidak menyentuh seluruh kelompok secara merata.

Peserta didik di jenjang pendidikan tinggi adalah kelompok dengan partisipasi olahraga terendah hanya 46,69% yang rutin berolahraga. Sebaliknya, siswa di jenjang SMP (88,61%), SMA/SMK (87,12%), dan SD (86,69%) menunjukkan angka partisipasi yang tinggi.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar tekanan akademik dan keterbatasan waktu untuk aktivitas fisik.

Dari sisi wilayah, perkotaan mencatat partisipasi lebih tinggi (84,02%) dibanding perdesaan (81,21%). Sementara itu, jika ditinjau dari status ekonomi, kelompok 40% terbawah justru sedikit lebih aktif (83,18%) dibanding 20% teratas (82,72%). Ini menjadi indikasi bahwa fasilitas bukan satu-satunya penentu, melainkan juga kultur dan pola kegiatan harian.

Di balik motivasi berolahraga, mayoritas peserta didik melakukannya karena tuntutan pendidikan (69,64%). Sementara alasan kesehatan hanya diungkapkan oleh 18,33%, dan 10% sisanya berolahraga atas dasar minat pribadi atau rekreasi. Namun, pola ini bergeser di jenjang pendidikan tinggi, di mana 62,69% mahasiswa berolahraga untuk kesehatan, menunjukkan pergeseran kesadaran yang lebih intrinsik.

Dalam hal kegiatan ekstrakurikuler, olahraga tetap menempati posisi penting. Sebanyak 32,66% peserta didik memilih kegiatan olahraga sebagai ekskul utama, menempati peringkat kedua setelah pramuka. Peserta didik di jenjang SMP (36,40%) dan SMA/SMK (36,28%) menjadi partisipan tertinggi, sedangkan di pendidikan tinggi, partisipasi hanya 23,60%.

Beberapa provinsi mencatatkan capaian luar biasa, DIY Yogyakarta tercatat sebagai wilayah dengan partisipasi olahraga tertinggi di jenjang SD (98,35%), sedangkan Papua Selatan menjadi yang terendah (2,68%).

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |