Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan harga beras terjadi di Aceh, usai wilayah tersebut terdampak banjir. Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman sempat mendapat laporan harga beras di Aceh Tengah ada yang sampai Rp 33 ribu per kg.
Ia menegaskan, persoalannya bukan pada ketersediaan, melainkan distribusi yang terhambat akibat kondisi cuaca dan akses darat yang terganggu.
Amran memastikan stok beras di Aceh justru sangat mencukupi, bahkan mengalami surplus besar. Ia mengungkapkan, Aceh saat ini memiliki kelebihan beras hingga ratusan ribu ton.
"Jadi, berasnya banyak, tinggal distribusinya. Kalau (harga) naik sedikit wajar, tapi nanti turun banyak. Kenapa? Berasnya ada. Jadi berasnya ada sudah di Aceh," kata Amran di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Untuk memperlancar pergerakan pasokan, pemerintah telah menggandeng TNI AU, TNI AL, hingga Polri guna mempercepat distribusi bantuan pangan di wilayah terdampak banjir.
Amran juga menegaskan, kondisi ketersediaan pangan nasional berada pada level aman berkat swasembada beras yang sudah dicapai. Ia menyebut stok beras yang dikelola Perum Bulog kini dalam jumlah tertinggi sepanjang sejarah.
"Hari ini (stoknya) 3,7 juta ton beras. Dulu sejak merdeka maksimal 2 juta ton, itu pun impor. Ini 3,7 juta ton produksi anak bangsa," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menambahkan, pemerintah memang menyiapkan stok jumbo sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi darurat seperti bencana alam yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat beberapa waktu belakangan ini.
Ia menjelaskan, cadangan beras yang mencapai jutaan ton memang disiapkan untuk memastikan respons cepat ketika masyarakat membutuhkan pasokan pangan.
"Jadi gini, kenapa sih pemerintah itu mengalokasikan stok beras begitu besar, kemarin sampai 4,2 juta ton, itu salah satu antisipasinya. Kan kita nggak tahu yang namanya bencana, kontingensi itu kan kita nggak tahu. Nah ini kan dengan adanya kontingensi ini, ada manfaatnya. Beras kita banyak, kapanpun kita butuh, bisa kita dorong," terang Rizal dalam kesempatan yang sama.
"Coba kalau umpamanya kita pas nggak punya beras, ada bencana, masyarakat kita butuh makan, masa kita harus impor dari luar dulu?" sambungnya.
Rizal menyebut bantuan beras pemerintah yang telah tersalurkan mencapai puluhan ribu ton. "Seperti dilaporkan oleh Pak Menteri tadi, yang sudah disalurkan itu, sekarang sudah totalnya 49 ribu ton, dari pemerintah kepada tiga provinsi," kata dia.
Selain beras, kebutuhan lain seperti minyak goreng dan gula juga turut dikirimkan. Dia menuturkan, pemerintah saat ini tengah memberikan dukungan yang luar biasa kepada seluruh masyarakat terdampak, dari mulai Banda Aceh sampai dengan Sumatra Barat.
Terkait keluhan masyarakat soal harga beras yang melonjak, Rizal menegaskan, penyebabnya karena distribusi yang sulit.
"Jadi yang jadi masalah itu adalah proses distribusinya. Stok banyak di kota-kota, untuk mendorong ke desa-desa ini yang teman-teman, baik TNI para Babinsa, Babinkamtibmas, termasuk BNPB ini mengalami kesulitan karena akses jalannya putus-putus," jelasnya.
Karena itu, distribusi kini dilakukan melalui udara. "Sementara, untuk mendorong itu kita menggunakan helikopter, baik helikopter TNI AU, helikopter TNI Angkatan Darat, helikopter BNPB. Jadi ini kita keroyok sama-sama, rame-rame," ucap dia.
Adapun satu helikopter, lanjutnya, hanya mampu melakukan sekitar empat sorti, atau empat kali proses pengiriman dalam sehari, karena jarak destinasinya yang jauh.
Rizal mengatakan, fokus utama pengiriman saat ini adalah wilayah-wilayah yang benar-benar terisolasi.
"Yang sekarang lagi kita fokuskan adalah teman-teman di Bener Meriah, dengan yang di Takengon. Mereka hanya menggunakan satu-satunya akses, kalau nggak Pesawat Hercules atau pakai helikopter. Nah ini setiap sorti kami masukkan, minimal 500 sampai 1 ton beras," jelasnya.
Rizal menegaskan, pemerintah terus mendorong bantuan agar menjangkau seluruh titik terdampak. "Jumlah desa kan banyak, ini yang perlu dipahami. Intinya pemerintah dengan segala kemampuan untuk mendorong bantuan ini sampai ke tempat-tempat pengungsian," pungkas Rizal.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1















































