Jakarta, CNBC Indonesia - Penipuan menggunakan Fake BTS ditemukan marak terjadi di masyarakat. Para pelaku menggunakan alat pemancar yang sulit dideteksi.
"Jadi berdasarkan hasil monitoring teman-teman Balmon, Balai Monitoring itu terjadi suatu pemancaran yang memang sifatnya intermiten. Nah, itu sangat sulit di ini ya, cukup challenging untuk kami. Bisa saja itu menggunakan HP atau beberapa pancar yang berpancar kecil dan sifatnya itu sekali-kali ya," kata kata Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Denny Setiawan dalam Profit CNBC Indonesia, Rabu (6/3/2025).
Dia menambahkan alat Fake BTS menggunakan power yang kecil. Dengan cepat alat tersebut bisa berpindah dan sulit dilacak sumbernya.
"Fake BTS-nya menggunakan power yang kecil, pancarannya pun berpindah-pindah. Kurang lebih 2 menit dan intermiten sehingga sulit sekali untuk melakukan pelacakan sumber pancaran," ucapnya.
Pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan operator seluler. Jadi mereka bisa seger mengidentifikasi lokasi sumber pancaran dari alat ilegal tersebut.
Denny mengatakan ancaman tersebut bukan kali ini saja terjadi. Namun sudah pernah terjadi saat tahun 2019 dan 2023, termasuk penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres.
"Namun sejak awal tahun 2025 penggunaan fake BTS ini masuk dalam ranah penipuan perbankan yang terjadi di kota-kota besar yaitu Jakarta, Bandung dan Denpasar dan sebagainya," jelas Denny.
Komdigi juga tengah menyiapkan surat edaran untuk peningkatan keamanan pada jaringan operator seluler terkait masalah ini. Dia tidak mengatakan kapan surat tersebut akan diterbitkan, namun menjanjikan bisa segera dilakukan.
"Ya, segera. Kami bekerja sama nanti teman-teman yang di Indonesia siap sedang menyiapkan," ucapnya.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: SMS Dari BTS Palsu Bisa Bobol Rekening, Bahayanya Mirip Judol
Next Article BTS Palsu Kirim SMS Kuras Rekening ke HP, Menkomdigi Buka Suara