Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3,22% ke level 7.863,32 per pukul 14.48 WIB. Sebanyak 646 saham turun, 103 naik, dan 207 tidak bergerak.
Nilai transaksi mencapai Rp 19,1 triliun, sebanyak 28,84 miliar saham berpindah tangan dalam 2,14 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun turun menjadi Rp 14.638 triliun.
Mengutip Refinitiv, seluruh sektor berada di zona merah. Utilitas, energi, dan teknologi menjadi sektor yang turun paling dalam.
Sementara itu, saham-saham konglomerat menjadi pemberat utama IHSG hari ini. DSSA, BREN, dan BRPT yang menjadi pemberat utama indeks.
Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan IHSG ambruk seiring dengan meningkatnya tensi dagang antara China dengan Amerika Serikat. "Hal ini negatif buat IHSG, terutama saham-saham pertambangan dan industri," katanya.
Dia menambahkan bahwa saat ini IHSG koreks juga karena mengingat belum lama ini menyentuh all time high (ATH). Pun indeks terbang ke atas 8.000 disebabkan oleh sentimen risk on global seiring dengan euforia AI. "Jadi cenderung overbought dan rentan profit taking," katanya.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Roller Coaster, Akhirnya IHSG Hari Ini Ditutup Naik Tipis