Bitcoin Kembali Cetak Rekor! Harga Diramal Tembus Rp 2,3 Miliar

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin kembali mencetak sejarah dengan menembus level tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga dipicu investor yang mulai beralih ke aset berisiko dan juga berhasil melikuidasi para pemegang posisi short di bitcoin.

Dilansir dari CoinMarketCap, bitcoin berhasil menembus all time high nya di harga US$116.000 atau sekitar Rp 1,88 miliar (US$1=16.215)  pada Jumat (11/7/2025) dini hari WIB.

Bitcoin terus melonjak enam hari setelah Presiden Donald Trump menandatangani Big Beautiful Bill. Sejak Sejak penandatanganan Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut, Bitcoin telah melonjak 6%, disusul Ethereum dan sejumlah altcoin utama lainnya.

Namun bila ditarik lebih jauh ke belakang, reli bitcoin sejatinya telah dimulai sejak April 2025, tepat ketika Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap mitra dagang utama AS.

Saat itu, Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran US$75.000. Dengan level tertingginya di US$116.000, aset kripto andalan ini telah mencatat kenaikan lebih dari 50% hanya dalam tiga bulan terakhir.

Dalam 24 jam terakhir, pasar mencatat likuidasi posisi short Bitcoin sebesar US$318 juta di seluruh bursa kripto, menurut data CoinGlass. Banyak trader yang semula bertaruh pada posisi short terhadap bitcoin terpaksa menutup kerugiannya dan berbalik membuka posisi long, yang menambah tingginya tekanan beli di pasar. Fenomena ini menjadi salah satu katalis kenaikan harga yang tajam.

Dana Masuk Deras, Sentimen Institusi dan Regulasi Membaik

Sejak awal kuartal II 2025, aliran dana ke ETF berbasis kripto terus meningkat dan menjadi pendorong utama stabilitas harga di atas US$100.000. Bahkan, pembelian Bitcoin oleh perusahaan publik telah melampaui arus masuk ke Ethereum, ini menandakan kepercayaan lebih tinggi terhadap BTC sebagai digital asset class utama.

Sentimen pasar juga membaik sejak Rabu (9/7/2025), ketika investor global kembali masuk ke mode risk-on, dipicu oleh optimisme kebijakan dan arah regulasi kripto. Di Kongres AS, pembahasan legislasi stablecoin menunjukkan kemajuan signifikan dan semakin memperkuat harapan terhadap kerangka hukum yang lebih jelas dan ramah terhadap pasar kripto.

Dengan kombinasi arus dana institusi, sinyal regulasi yang positif, dan optimisme makro terhadap potensi pemangkasan suku bunga The Fed di akhir tahun, prospek Bitcoin dipandang masih positif di paruh kedua 2025.  

Bitcoin Bakal Tembus Berapa?

Para analis teknikal kini memperkriakan harga Bitcoin bisa ke level US$120.000 atau sekitar Rp 1,95 miliar per koin sebagai target psikologis utama berikutnya, dengan beberapa di antaranya memperkirakan pencapaian tersebut dapat tercapai dalam 24 jam mengingat momentum saat ini.

Sifat parabola dari reli saat ini mencerminkan siklus super Bitcoin sebelumnya, di mana fase penemuan harga yang cepat telah menghasilkan pergerakan cepat menuju target angka bulat.
Para pedagang Polymarket memperkirakan ekspektasi jangka waktu yang dipercepat, menunjukkan bahwa momentum pasar kripto dapat membawa Bitcoin mencapai pencapaian enam digit (US$120.000) lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya.

Perusahaan manajemen aset kripto global, Hashdex, bahkan memproyeksikan harga Bitcoin bisa menyentuh US$140.000 atau sekitar Rp 2,3 miliar per koin, didukung oleh adopsi korporat dan lingkungan regulasi yang kondusif .

Namun, volatilitas Bitcoin bisa menjadi penghalang bagi perusahaan yang lebih konservatif.

Bagi banyak perusahaan teknologi dan jasa keuangan, menambah Bitcoin ke neraca bisa lebih menarik ketimbang menyimpan kas di obligasi pemerintah rendah imbal hasil. Risiko terbesar adalah fluktuasi harga Bitcoin yang tajam, yang dapat memaksa perusahaan menjual asetnya pada momen merugi .

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |