Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China mereda setelah pembicaraan kedua negara itu di Swiss mendorong harga kripto secara keseluruhan.
AS dan China sepakat untuk menunda pengenaan tarif resiprokal selama 90 hari.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dalam konferensi pers, Senin (12/5/2025), kesepakatan telah tercapai dengan pihak China untuk menunda tarif tersebut. Seiring dengan itu, besaran tarif resiprokal pun akan diturunkan hingga 115%.
"Kami telah mencapai kesepakatan untuk melakukan jeda selama 90 hari dan secara signifikan menurunkan tingkat tarif. Kedua pihak dalam tarif timbal balik akan menurunkan tarif mereka sebesar 115%," kata Bessent.
Adapun, negosiasi ini bertujuan meredakan ketegangan perang dagang yang telah mengancam stabilitas ekonomi global.
Kendati kesepakatan ini bersifat sementara, langkah ini memberikan harapan bagi stabilitas ekonomi global dan menunjukkan komitmen kedua negara untuk mencari solusi damai dalam menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka.
Pasar Kripto Sambut Meriah
Dompet "whale" menunjukkan kepercayaan baru terhadap Bitcoin, mengisyaratkan potensi terjadinya lonjakan harga seiring keluarnya trader ritel dari pasar.
Menurut data terbaru dari Material Indicators, entitas besar, yakni pihak yang melakukan pemesanan antara US$100.000 hingga US$10 juta telah secara signifikan meningkatkan aktivitas pembelian mereka dalam 48 jam terakhir.
Garis cumulative volume delta (CVD) untuk kelompok whale ini telah meningkat secara signifikan sejak 10 Mei, menandakan akumulasi kuat di tingkat harga saat ini.
Lonjakan permintaan dari whale ini bertolak belakang dengan penurunan signifikan dalam aliran pesanan dari pelaku pasar kecil. Trader ritel, khususnya mereka yang melakukan pemesanan di bawah US$10.000, tampaknya sedang mengambil keuntungan atau keluar dari posisi, pola yang sering terlihat sebelum pergerakan besar dari institusi.
Inflow ke ETF Bitcoin Spot juga terpantau terus terjadi dalam jumlah yang besar dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data dari Farside Investors, terjadi inflow lebih dari US$560 juta dalam tiga hari (7-9 Mei 2025). Sedangkan sejak diluncurkan, ETF Bitcoin Spot telah menunjukkan inflow lebih dari US$40 miliar.
Foto: Bitcoin Spot ETF Total Cumulative Flow (US$m)
Sumber: Farside Investors
Optimisme terhadap Bitcoin juga tercermin dari aksi Michael Saylor, yang mengumumkan pembelian sebesar 13.390 Bitcoin (BTC) senilai sekitar US$1,34 miliar, dengan harga rata-rata US$99.856 per BTC.
Dengan akuisisi terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy mencapai 568.840 BTC, yang bernilai lebih dari US$59 miliar berdasarkan harga pasar sekitar US$104.000 per BTC. Harga rata-rata pembelian keseluruhan perusahaan kini berada di angka US$69.287 per BTC.
Langkah ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Strategy terhadap Bitcoin sebagai aset strategis jangka panjang, terutama di tengah meningkatnya minat institusional terhadap mata uang kripto.
Tidak hanya Bitcoin, kripto lainnya pun mengalami apresiasi setidaknya dalam sepekan terakhir.
Dilansir dari coinmarketcap.com, pada 13 Mei 2025 pukul 07:50 WIB, Ethereum melesat 36,19%, XRP terbang 17,75%, BNB juga menguat 9,54%, Solana menanjak 18,32%, serta Dogecoin meroket 33,33%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)