Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus melakukan ekspansi likuiditas melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 30 Oktober 2025, nilai pembelian SBN di pasar sekunder telah mencapai Rp 269,97 triliun.
Angka itu naik sekitar Rp 1 triliun lebih bila dibandingkan pernyataannya saat 21 Oktober 2025 yang menyebut hasil pembelian SBN di pasar sekunder Rp 268,36 triliun.
"BI telah membeli SBN dari pasar sekunder Rp 269,97 triliun hingga 30 Oktober 2025 atau kalau dibulatkan Rp 270 triliun," kata Perry dalam rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025).
Perry menegaskan, pembelian SBN di pasar sekunder itu sudah termasuk program debt switching yang realisasinya telah senilai Rp 199,9 triliun, sedikit berubah dibanding posisi 21 Oktober 2022 senilai Rp 199,45 triliun.
Sebagaimana diketahui, debt switching adalah mekanisme yang dilakukan BI dan pemerintah untuk mengubah utang yang akan jatuh tempo untuk ditukar dengan SBN baru dengan tenor yang lebih panjang.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI 'Suntik' Proyek Perumahan Rakyat & Kopdes, Begini Hitungannya!

6 hours ago
4

















































