Berkah Ramadan: Produksi Rokok Melonjak 57%

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi rokok Indonesia pada Februari atau satu bulan sebelum Ramadhan 2025 mencapai 26,3 miliar batang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan Februari 2024 yang mencapai 26,23 miliar batang.

Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan produksi rokok pada Februari 2025 yang mencapai 26,3 miliar tersebut melonjak 57,48% dibandingkan Januari tahun ini (month to month/mtm). Namun, produksi tersebut hanya naik tipis 0,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Lonjakan produksi rokok ini sesuai historisnya. Produksi rokok biasanya terbang sebulan sebelum Ramadan untuk mengantisipasi kenaikan permintaan selama Ramadan dan Lebaran.

Sebagai catatan, Ramadan tahun ini berlangsung pada 1 Maret hingga diperkirakan 31 Maret 2025. Alhasil perusahaan cenderung menggenjot produksi mendekati bulan Ramadhan atau sekitar satu bulan sebelumnya untuk memenuhi tingginya permintaan selama Lebaran.

Data historis sebelum pandemi Covid-19 (2017-2019) menunjukkan produksi rokok pada Ramadhan selalu di atas 30 miliar batang.Pada periode tersebut Ramadhan jatuh pada awal atau pertengahan Mei.

Pada awal Pandemi 2020, produksi rokok bahkan masih menembus 29,5 miliar batang pada April di mana terdapat awal Ramadan.

Produksi rokok baru melandai pada Ramadan 2021-2022. Produksi rokok kembali naik pada Ramadhan 2023 (akhir Maret) yakni 29,45 miliar batang.

Secara keseluruhan, produksi rokok pada Januari-Februari 2025 mencapai 43 miliar batang. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama 2024 yang menyentuh angka 43,62 miliar batang.

Kendati demikian, produksi rokok dua bulan terakhir tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama 2022 dan 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |