Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah objek misterius jatuh dari langit di tengah padang pasir Pilbara di wilayah Australia Barat. Ahli Australia curiga benda yang jatuh dari langit adalah sampah dari China.
Penemuan objek misterius yang terbakar dan jatuh dari langit diumumkan oleh Kepolisian Australia Barat. Objek tersebut ditemukan oleh pekerja tambang pada 18 Oktober 2025, sekitar 30 kilometer dari kota Newman.
Pemerintah Australia kemudian mengerahkan perwakilan dari instansi-instansi terkait untuk menyelidiki, termasuk anggota kepolisian, Badan Luar Angkasa Australia, serta Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat.
Hasil penyelidikan sementara memperkirakan objek tersebut adalah komponen wahana luar angkasa. Alice Gorman, arkeolog luar angkasa Australia, menduga komponen tersebut adalah bagian dari roket Jieling yang diluncurkan China pada September.
"Berdasarkan pemeriksaan awal, benda terbuat dari serat karbon dan konsisten dengan sampah luar angkasa yang sebelumnya telah diidentifikasi, seperti tangki roket atau wadah tekanan yang dibungkus oleh komposit," kata petugas kepolisian Australia dalam pernyataan di Facebook. "Biro Keselamatan Transportasi Australia memastikan objek bukan berasal dari pesawat komersial."
Pecahan luar angkasa yang masih "utuh" jatuh ke permukaan Bumi sangat jarang. Alasannya, beragam langkah digunakan untuk mencegahnya seperti sistem "jatuh" terkendali untuk satelit usang dan penggunaan bahan yang terbakar di atmosfer. Selain itu, potensi komponen jatuh di perairan lebih besar karena mayoritas permukaan Bumi adalah lautan.
Bekas roket China juga pernah jatuh di Indonesia. Pada 2022, sampah antariksa terlihat di langit Lampung kemudian jatuh di Sanggau, Kalimantan Barat. BRIN saat itu mengidentifikasi benda yang jatuh dari langit sebagai bagian dari roket Long March 5B milik China.
Seperti kebanyakan sampah luar angkasa yang kembali ke atmosfer, sebagian besar roket Long March 5B terbakar saat suhu mencapai ribuan derajat saat kembali masuk ke Bumi. Tetapi beberapa puing bisa mencapai permukaan bumi secara utuh.
Menurut laporan Space Flight Now, roket angkat berat China Long March 5B diluncurkan dari stasiun ruang angkasa Tiangong China. Roket yang membawa modul sains Wentian seberat 25 ton tersebut dikirim untuk berlabuh di stasiun antariksa milik China.
Modul lab Wentian dikancingkan di roket Long March 5B ketika lepas landas pada pukul 2:22 pagi EDT Minggu dari pusat ruang angkasa Wenchang di Pulau Hainan, provinsi paling selatan China.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Ilmuwan Temukan Objek Misterius di Antariksa, Muncul Setiap 44 Menit