Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi belanja negara per September 2025 masih belum mampu tumbuh kencang dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, nilai belanja negara selama sembilan bulan pada tahun ini telah terealisasi Rp 2.234,8 triliun, atau lebih rendah 0,8% dibanding catatan per akhir September 2024 yang senilai Rp 2.251,8 triliun.
Purbaya menjelaskan, realisasi belanja negara per akhir September 2025 ini disebabkan oleh upaya pemerintah dalam memastikan efektivitas belanja untuk program-program prioritas, hingga bantuan sosial atau bansos.
"Efektivitas belanja didorong oleh pelaksanaan program prioritas, bansos dan belanja modal infrastruktur," kata Purbaya saat konferensi pers APBN edisi September 2025, Selasa (14/10/2025).
NIlai belanja negara per akhir September 2025 itu terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat yang baru sebesar Rp 1.589,9 triliun atau 59,7% dari outlook hingga akhir tahun Rp 2.663,4 triliun.
Realisasi belanja pemerintah pusat itu juga lebih rendah 1,6% dibanding catatan pada akhir September 2025 yang mampu mencapai Rp 1.616,3 triliun.
Selain itu, belanja negara juga terdiri dari transfer ke daerah yang nilai mencapai Rp 644,9 triliun. Satu-satunya yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,5% dibanding bulan yang sama pada tahun lalu senilai Rp 635,6 triliun.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Setuju Buka Blokir Anggaran Kementerian, Total Rp134 T