Bank Minggir Dulu, Dividen 5 Saham Ini Lebih Nendang dari Deposito

3 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Rata-rata suku bunga deposito bank konvensional tenor 12 bulan sekitar 5 % per tahun. Bank besar baik BUMN maupun swasta, terkadang hanya menawarkan bunga deposito dalam kisaran 2,25 %-3,0 % untuk beberapa tenor tertentu.

Mencari saham dengan dividen yield lebih tinggi daripada yield deposito bisa menjadi peluang investasi yang menarik, asalkan memahami risikonya dan memilih saham yang tepat.

Jika deposito memberi 5% per tahun, tetapi ada saham dengan dividen yield 8-10% per tahun, maka secara kasat mata akan mendapatkan penghasilan pasif yang lebih besar.

Selain dividen, investor juga bisa mendapatkan untung dari kenaikan harga saham, sesuatu yang tidak mungkin didapat dari deposito.

Dividen biasanya meningkat seiring pertumbuhan laba perusahaan, sehingga bisa lebih tahan terhadap inflasi dibanding bunga deposito yang tetap.

Bahkan jika hasil dividen diinvestasikan kembali, efek compounding bisa jauh mengalahkan bunga deposito dalam jangka waktu panjang.

Jika deposito hanya mampu memberikan yield dengan rata-rata 5% per tahun, maka dalam 3 tahun hasilnya sekitar 15%, sementara terdapat yield dividen saham yang mampu memberikan return lebih dari 15% dalam 3 tahun.

CNBC Indonesia Research telah mencatat lima emiten yang memiliki yield dividen tinggi dalam 3 tahun terakhir.

Dividen saham penting bagi investor karena memberikan nilai nyata dari kepemilikan saham dan menjadi salah satu faktor utama dalam strategi investasi jangka panjang. Dividen memberi aliran kas rutin ke kantong investor, tanpa perlu menjual saham. Dividen dengan imbal hasil yang tinggi pun sering menjadi magnet bagi investor.

Saham dividen memang sering menjadi pilihan favorit bagi banyak investor, baik pemula maupun yang berpengalaman. Saham yang rutin dalam membagikan dividen sangat menarik bagi investor jangka panjang, pensiunan hingga investor yang mencari arus kas (cash flow).

Perusahaan yang rutin membagikan dividen, apalagi meningkat dari tahun ke tahun, biasanya menunjukkan kinerja keuangan stabil, manajemen yang disiplin, dan arus kas positif.

Saham dividen juga cenderung lebih defensif saat pasar turun dan tidak terlalu anjlok dibandingkan saham pertumbuhan yang tidak bagi dividen.

Dividen pun bisa di reinvestasi alias compounding. Jika dividen diinvestasikan kembali, maka potensi compound return alias bunga berbunga dalam jangka panjang akan lebih besar. Investor institusi seperti dana pensiun, reksadana dividen, dan yayasan lebih menyukai saham dengan pembayaran dividen yang konsisten, sebagai bagian dari strategi manajemen risiko.

Bagi investor, dividen menjadi bentuk nyata penghargaan perusahaan kepada pemegang saham, apalagi jika pembagian dilakukan rutin bahkan saat ekonomi lesu.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |