Jakarta, CNBC Indonesia- Modus kejahatan siber phishing semakin banyak terjadi. Bahkan upaya phishing yang telah diblokir mencapai hampir 900 juta.
Hal tersebut diungkap oleh perusahaan keamanan siber, Kaspersky. Mereka mengungkap telah memblokir lebih dari 893 juta upaya phishing di sepanjang 2024.
Jumlah tersebut meningkat 26% dari tahun 2023, ketika itu totalnya hampir mencapai 710 juta.
Lonjakan serangan phishing sendiri terjadi antara Mei-Juli 2024. Saat itu adalah musim liburan, di mana penipu mencoba menjebak wisatawan dengan penipuan yang melibatkan pemesanan tiket pesawat dan hotel palsu, hingga paket wisata yang terdengar terlalu bagus.
Pakar di Kaspersky melihat, berbagai skema phishing dan penipuan yang dilakukan bertujuan untuk mencuri data, uang, dan instalasi software berbahaya.
Pada 2024, penjahat siber kerap meniru situs web terkenal seperti Booking.com, AirBnB, TikTok, Telegram, dan lain-lain untuk menjerat korban.
Salah satu kampanye memanfaatkan TikTok Shop. Di mana, pelaku membuat halaman login palsu yang dirancang untuk mencuri kredensial penjual.
Selain itu, para penipu memanfaatkan berita yang sedang tren. Skema penipuan lainnya seperti memanfaatkan citra selebriti palsu dengan mempromosikan hadiah kepada penggemar. Tren ini terus berlanjut pada tahun 2025.
"Mereka menggabungkan pencitraan merek dari beberapa perusahaan pada satu halaman phishing untuk meningkatkan efisiensi kampanye mereka," ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (28/2/2025).
Tak ketinggalan alat yang digerakkan oleh AI membantu penjahat membuat situs web palsu yang sangat meyakinkan, sehingga penipuan semakin sulit dideteksi.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Penipuan Deepfake Makin Ngeri, Keamanan Siber RI Bisa Lindungi?
Next Article Umur 19 Tahun Bobol Rekening Rp 3,7 Triliun, Begini Caranya