Aturan Main Penukaran DHE ke Rupiah dan Penempatan di SVBI-SUVBI

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tengah merampungkan aturan main penempatan dan pemanfaatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang kini wajib 100% ditempatkan di sistem keuangan domestik selama setahun.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) maupun Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) itu kini masih dalam tahap penomoran di Kementerian Hukum, sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025.

Kepala Departemen Statistik BI Riza Tyas mengatakan, sebetulnya skema untuk penempatan itu serupa sebagaimana yang selama ini telah dilakukan eksportir di reksus DHE SDA valas di bank maupun LPI, deposito valas di bank, promissory note valas yang diterbitkan LPEI, hingga TD DHE valas BI.

Bedanya, untuk ketentuan terbaru hanya terkait dengan penambahan instrumen penempatan, yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang tenornya bisa mencapai 12 bulan atau setahun.

"Artinya eksportir memberikan order kepada bank untuk membeli SVBI-SUVBI. Nanti bank yang kemudian akan menata usahakan settlement, reksus dari eksportir tadi, untuk order SVBI-SUVBI dan nanti pelaporannya adalah ke Bank Indonesia," ucap Riza saat sosialisasi PP 8/2025 secara hybrid, Jumat (28/2/2025).

"Jadi dari aspek eksportir taunya ya saya datang ke bank saya mau TD DHE, mau SVBI, nah itu saja," tegasnya.

Mekanisme ini kata dia juga serupa bila eksportir ingin melaksanakan pemanfaatan dari DHE yang telah ia tempatkan untuk beberapa keperluan, salah satunya seperti untuk underlying transaksi swap lindung nilai bank dengan Bank Indonesia ataupun agunan kredit rupiah dari bank dan atau LPEI.

"Ini juga sama, eksportirnya minta ke bank, saya mau pakai untuk underlying hedging. Nanti bank yang kemudian akan ke Bank Indonesia untuk hedging dalam rangka kebutuhan eksportirnya, nasabahnya," papar Riza.

Sementara itu, untuk tata cara penukaran DHE SDA ke rupiah, Riza menekankan, sesuai dengan PBI dan PADG DHE SDA yang baru ada penegasan sedikit, yaitu terkait pembatasan bahwa DHE SDA yang dibolehkan untuk keperluan penukaran hanyalah dalam bentuk tunai maupun forward.

"Yang lainnya tidak boleh, karena sesuai jiwa dari PP nya, dan karena PBI-PADG ini adalah melaksanakan PP, maka yang sifatnya untuk derivatif yang bisa bersifat spekulatif dan sebagainya tidak diizinkan," tutur Riza.

Ia mengatakan, untuk transaksi tunai penukaran DHE SDA ke rupiah tidak diperlukan underlying, namun untuk skema forward ada kewajiban threshold US$ 5 juta per transaksi dan harus ada underlyingnya. Selain itu, juga ada ketentuan untuk dokumentasi transaksi melalui LPEI, yakni berupa surat permohonan eksportir, dan surat pernyataan LPEI.

Adapun alur transaksi DHE untuk ditukarkan ke rupiah ialah eksportir akan memasukkan DHE SDA ke reksus, lalu melakukan inisiasi penukaran pada bank atau LPEI.

Bila penukaran DHE ke rupiah melalui bank bisa langsung dilakukan oleh bank. Sedangkan melalui LPEI harus melalui surat permohonan, hingga setelahnya LPEI mewakili nasabah untuk bertransaksi dengan bank, yang didukung surat pernyataan.

Penting dicatat juga, bagi eksportir yang menginginkan penempatan SVBI/SUVBI dan swap lindung nilai, setidaknya adal 80 bank yang menjadi peserta operasi moneter valas, terdiri dari 69 bank konvensional dan 11 bank unit syariah, berikut ini daftarnya:

Bank Konvensional

1 PT Bank Seabank Indonesia

2 PT Bank Digital BCA

3 PT Bank Sahabat Sampoerna

4 PT Bank Maspion Indonesia, Tbk

5 PT BPD Nusa Tenggara Timur

6 Bank MUFG, Ltd

7 Bank of America, NA

8 Bank of China (Hong Kong) Limited Cabang Jakarta

9 PT BPD DKI Jakarta

10 PT BPD Jawa Barat dan Banten

11 PT BPD Jawa Tengah

12 PT BPD Jawa Timur, Tbk

13 PT Bank Nagari

14 PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung

15 Citibank N.A

16 Deutsche Bank AG

17 JP Morgan Chase Bank, N.A

18 PT Bank China Construction Bank Indonesia, Tbk

19 PT Bank HSBC Indonesia

20 PT Bank MNC Internasional, Tbk

21 PT Bank IBK Indonesia, Tbk

22 PT Bank ANZ Indonesia

23 PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk

24 PT Bank BNP Paribas Indonesia

25 PT Bank Raya Indonesia, Tbk

26 PT Bank KB Bukopin, Tbk

27 PT Bank Bumi Arta, Tbk

28 PT Bank Capital Indonesia, Tbk

29 PT Bank Central Asia, Tbk

30 PT Bank CIMB Niaga, Tbk

31 PT Bank CTBC Indonesia

32 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

33 PT Bank DBS Indonesia

34 PT Bank Ganesha, Tbk

35 PT Bank ICBC Indonesia

36 PT Bank Ina Perdana, Tbk

37 PT Bank Index Selindo

38 PT Bank Jtrust Indonesia, Tbk

39 PT Bank KEB Hana Indonesia

40 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk

41 PT Bank Mayapada Internasional, Tbk

42 PT Bank Maybank Indonesia, Tbk

43 PT Bank Hibank Indonesia

44 PT Bank Mega, Tbk

45 PT Bank Mestika Dharma, Tbk

46 PT Bank Mizuho Indonesia

47 PT Bank Multiarta Sentosa, Tbk

48 PT Bank Nationalnobu, Tbk

49 PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero), Tbk

50 PT Bank OCBC NISP, Tbk

51 PT Bank of India Indonesia, Tbk

52 PT Bank Pan Indonesia, Tbk

53 PT Bank Permata, Tbk

54 PT Bank QNB Indonesia, Tbk

55 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

56 PT Bank Resona Perdania

57 PT Bank SBI Indonesia

58 PT Bank Shinhan Indonesia

59 PT Bank Sinarmas, Tbk

60 PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

61 PT Bank UOB Indonesia

62 PT Bank Victoria International, Tbk

63 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk

64 PT BPD Bali

65 PT BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

66 PT BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

67 PT BPD Sumatera Utara

68 Standard Chartered Bank Indonesia

69 PT Bank SMBC Indonesia Tbk (d.h. PT Bank BTPN, Tbk)

Bank Syariah

1 PT Bank Mega Syariah

2 PT Bank Syariah Indonesia, Tbk

3 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

4 PT BPD Riau dan Kepri Syariah

5 PT Bank Nano Syariah

6 UUS PT Bank Danamon

7 UUS PT Bank CIMB Niaga

8 UUS PT Bank Maybank

9 UUS PT Bank OCBC NISP

10 UUS PT Bank Permata

11 UUS PT BPD DKI Jakarta


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gara-Gara Trump, Dunia Masih Wait and See

Next Article Siap-Siap! Bank Bakal Panen Cuan di Era Prabowo

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |