Bupati Pidie H. Sarjani Abdullah, S.H., M.H. (tengah) didampingi Kepala Pelaksana BPBD Pidie Muhammad Rabiul (kanan) saat berdiskusi terkait penanganan dampak banjir di Pidie. Waspada.id/Muhammad Riza
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
SIGLI (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Pidie kembali mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk gotong royong massal di wilayah terdampak banjir pada Minggu (28/12/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan serentak pukul 08.30–12.00 WIB sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan lingkungan pascabencana.
Instruksi gotong royong tertuang dalam surat Bupati Pidie tertanggal 24 Desember 2025. ASN dari puluhan satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) dikerahkan bersama aparatur kecamatan dan gampong untuk membersihkan lumpur serta material kayu yang menyumbat saluran air permukiman warga.
Tiga Kecamatan Sasaran
Gotong royong difokuskan di tiga kecamatan, yakni Kembang Tanjong, Mutiara, dan Mutiara Timur, dengan koordinator lapangan dari unsur asisten sekretariat daerah.
Di Kecamatan Kembang Tanjong, sebanyak 29 instansi dilibatkan, antara lain Sekretariat DPRK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satpol PP dan WH, BPBD, serta dua rumah sakit daerah—BLUD RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli dan BLUD RSUD Tgk. Abdullah Syafie Beureunuen. Jumlah personel yang diturunkan berkisar 5–20 ASN per instansi.
Sementara di Kecamatan Mutiara melibatkan instansi teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Pertanian dan Pangan. Fokus kerja diarahkan pada normalisasi saluran air dan pembersihan lumpur di kawasan permukiman.
Adapun Kecamatan Mutiara Timur didukung ASN dari Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten, BKPSDM, Bagian Organisasi, serta sejumlah kecamatan penyangga, termasuk Mila, Sakti, Tiro, Titeue, Simpang Tiga, dan Indra Jaya.
Fokus dan Mekanisme
Sasaran utama gotong royong adalah lumpur dan sampah kayu yang masih menumpuk di selokan dan got. Setiap instansi diwajibkan membawa peralatan kerja sendiri. Pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan dokumentasi sebelum, saat, dan setelah kegiatan sebagai bahan laporan pemerintah daerah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, Muhammad Rabiul, mengatakan pembersihan saluran air menjadi prioritas untuk mencegah banjir susulan dan dampak kesehatan pascabencana.
“Gotong royong ini mempercepat pemulihan lingkungan sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Rabiul, Sabtu (27/12).
Pemerintah daerah berharap keterlibatan ASN dan masyarakat dapat mempercepat pemulihan wilayah terdampak sekaligus menghidupkan kembali semangat gotong royong sebagai modal sosial pascabencana. (id69)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































