Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat kembali memamerkan inovasi militernya. Militer AS resmi mengumumkan pembentukan satuan tugas drone serangan satu arah berbiaya murah di kawasan Timur Tengah, menandai langkah besar Washington dalam teknologi drone.
Satuan tugas baru bernama Task Force Scorpion Strike ini telah menurunkan satu skuadron Low-cost Uncrewed Combat Attack System (LUCAS), yaitu drone serangan berbiaya rendah yang desainnya mirip drone Shahed buatan Iran, senjata yang selama perang Ukraina dikenal mematikan dan gesit sulit ditangkal.
Pengumuman ini muncul selang sehari setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth meluncurkan rencana "drone dominance" senilai US$1 miliar dalam dua tahun. AS ingin memproduksi ratusan ribu drone murah untuk memperkuat keunggulan militernya dan menghadapi ancaman drone yang makin masif di medan perang modern.
Komando Pusat AS (CENTCOM) menjelaskan bahwa skuadron drone LUCAS tersebut sudah dikerahkan dan digunakan oleh personel di Timur Tengah.
Drone LUCAS memiliki jangkauan jauh, mampu beroperasi secara otonom, dan dapat diluncurkan dari ketapel, sistem roket pendorong, hingga kendaraan bergerak. Rekaman video resmi memperlihatkan sejumlah besar drone itu berjajar di landasan pacu lokasi yang dirahasiakan.
Petinggi CENTCOM, Laksamana Brad Cooper, menegaskan bahwa pengerahan cepat drone canggih ini menunjukkan inovasi dan kekuatan militer AS yang dapat menjadi faktor penangkal bagi pihak-pihak yang dianggap ancaman.
Langkah AS ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Penggunaan drone Shahed oleh Rusia dalam perang Ukraina, dengan kemampuan menyerang dalam jumlah besar dan mengacaukan pertahanan udara lawan, menjadi alarm keras bagi Pentagon.
Drone murah tersebut membuat militer AS menilai bahwa senjata berbiaya rendah namun mematikan menjadi masa depan dalam perang, demikian dikutip dari Business Insider, Kamis (4/12/2025).
Pada Juli lalu, Pentagon bahkan memamerkan lebih dari selusin prototipe drone serangan murah buatan perusahaan teknologi Amerika.
Beberapa di antaranya dirancang sebagai alternatif drone Shahed, termasuk rancangan dari SpektreWorks yang menyebut LUCAS bergaya Shahed dapat menjadi emulator ancaman yang berguna untuk operasi AS di Indo-Pasifik dengan biaya perawatan jauh lebih rendah.
Pemerintahan Trump juga mendorong percepatan produksi drone untuk mengejar kapabilitas Rusia dan China, sekaligus mengantisipasi ancaman drone yang semakin penting dalam strategi militer global. Presiden Donald Trump bahkan pernah memuji drone Iran yang berharga relatif murah namun cepat dan mematikan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

16 hours ago
5

















































