Jakarta, CNBC Indonesia - Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025 sukses digelar, pada Jumat (12/12/2025) di Jakarta. Selain Pemenang Best of The Best AJP 2025, terdapat 8 kategori penyerahan penghargaan kepada pemenang kategori bisnis dan non bisnis karya tulis, karya TV, karya Radio, Essay Foto.
AJP 2025 dilaksanakan melalui rangkaian seleksi ketat sejak pendaftaran dibuka pada 17 Juni 2025 hingga penutupan pada 31 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan program tahunan Pertamina yang berlangsung konsisten sejak 2003 dan tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-22.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria selaku salah satu juri teritori AJP 2025 mengatakan Pertamina melalui Anugerah Jurnalistik Pertamina telah konsistensi dalam menyelenggarakan ajang penghargaan jurnalistik bergengsi yang kini menjadi benchmark atau tolak ukur di dunia pers nasional. Antusiasme peserta dari tahun ke tahun juga membuktikan bahwa AJP memiliki tempat khusus di hati para jurnalis.
Menurut Nezar, hampir semua media online, cetak, radio, hingga televisi keberagaman karya yang masuk menunjukkan dinamika ekosistem jurnalistik yang sehat.
Selain itu, menurut dia, dari karya yang dinilai, terlihat kreativitas yang berkembang. Hal ini karena pengaruh oleh maraknya platform media sosial yang mendorong gaya bertutur lebih dekat dan mudah diterima masyarakat.
Namun, kata dia, tentu masih ada hal-hal yang dapat ditingkatkan, terutama untuk jurnalisme mengandalkan teks, misal clarity dalam tulisan, fokus pada ketajaman angle, perpindahan kalimat, hingga soliditas dan koherensi antar paragraf.
"Saya berharap ke depan akan semakin banyak karya yang menggelitik dan waktu kita baca merasa asyik masuk ke dalam ceritanya. Mudah-mudahan ada perbaikan ke arah sana nantinya," ucap Nezar dikutip Senin (15/12/2025).
Sementara itu, salah satu fokus utama penjurian AJP 2025 adalah menjaga orisinalitas karya, terutama untuk menentukan kategori Best of the Best. Juri AJP 2025, Maman Suherman, mengatakan bahwa para juri memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan kualitas penilaian tetap terjaga. Seluruh karya harus memenuhi unsur jurnalistik seperti 5W+1H, kode etik, serta keberimbangan pemberitaan.
"Jurnalistik itu adalah verifikasi dan konfirmasi. Selain itu, kejujuran dan akurasi menjadi sangat penting. Ketepatan, keaslian, dan integritas adalah fondasi jurnalistik," tegas Maman.
Senada, juri lainnya Juniati Gunawan menyampaikan bahwa otentisitas menjadi nilai tertinggi dalam penjurian tahun ini. Ia menambahkan bahwa karya jurnalistik boleh dikemas secara puitis, namun tetap harus realistis, berdampak, dan memberikan pembelajaran positif bagi publik.
"Selama penjurian, kita banyak berdiskusi mendalam. Saling belajar, saling menghargai, dan tentu kami ingin memilih yang terbaik di antara yang terbaik. Karya harus autentik. Walaupun sekarang banyak bantuan teknologi AI, itu menjadi concern besar bagi juri. Karya harus asli dan menunjukkan sisi humanis, sisi lingkungan, dan sisi operasional agar memberikan manfaat bagi semua," ujar Juniati.
Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, menambahkan, antusiasme jurnalis terhadap AJP 2025 semakin tinggi. Tahun ini Pertamina menerima 2.685 karya, dengan 1.387 karya dinyatakan lolos kurasi untuk melanjutkan ke tahapan penjurian berikutnya.
Proses penjurian dilakukan secara bertahap mulai dari verifikasi karya, penilaian tingkat teritori, pleno juri teritorial, hingga pleno juri nasional. Tahapan pleno nasional menjadi fase penentu yang melibatkan Ketua Dewan Pers, jurnalis senior, hingga praktisi profesional di bidang jurnalistik.
"Setelah pleno penjurian AJP 2025, hasilnya luar biasa. Teman-teman jurnalis tidak hanya hadir sebagai penyampai informasi, tetapi juga mengangkat sisi humanis, menjawab kegelisahan publik, dan menghadirkan fakta dengan etika jurnalistik yang kuat," pungkas Arya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1
















































