BLANGPIDIE (Waspada.id): Setelah sempat mengalami lonjakan panjang dalam beberapa pekan terakhir, antrean kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di Aceh Barat Daya (Abdya), mulai kembali normal, Kamis (18/12).
Pantauan Waspada.id di SPBU Pantai Perak, Kecamatan Susoh, sekitar pukul 09.30 WIB, antrean kendaraan roda dua, roda tiga, hingga roda empat, terlihat sudah tertib dan berada di dalam area SPBU. Antrean tidak lagi mengular hingga ke badan jalan nasional atau menutup akses masuk toko serta rumah warga, seperti yang terjadi sebelumnya.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan beberapa pekan lalu, ketika antrean sepeda motor sempat mengular ratusan meter, hingga melewati depan SD Negeri 1 Susoh. Kini, arus lalu lintas di sekitar SPBU terpantau relatif lancar.
Hal serupa juga terlihat pada antrean kendaraan roda empat. Jika sebelumnya antrean mobil yang didominasi kendaraan pribadi, pikap dan dump truck memanjang hingga Desa Kedai Siblah, Kecamatan Blangpidie, kini antrean hanya sampai di depan Taufik Kopi, Desa Padang Hilir, Kecamatan Susoh. “Alhamdulillah, sekarang sudah jauh lebih baik. Dulu bisa habis waktu hampir seharian hanya untuk antre minyak,” ujar Amiruddin, warga setempat.
Normalnya antrean juga terpantau di SPBU Kedai Paya, Kecamatan Blangpidie. Antrean kendaraan roda dua, roda tiga, serta mobil pengisi pertalite telah kembali tertib. Namun, antrean kendaraan roda empat pengisi bio solar masih terlihat hingga simpang empat lampu merah, menuju Kompleks Perkantoran Bukit Hijau.
Meski demikian, panjang antrean tersebut sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya yang mencapai ratusan meter. “Untuk motor dan mobil isi pertalite sudah normal. Tinggal mobil solar yang masih antre, tapi tidak separah dulu,” kata Khairunnas, warga Blangpidie.
Sebelumnya, antrean panjang BBM sempat memicu lonjakan harga BBM eceran di tengah masyarakat. Kondisi ini terjadi pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh, ditambah pemadaman listrik hampir di seluruh wilayah.
Akibatnya, banyak warga terpaksa membeli BBM eceran dengan harga tinggi. Pertalite eceran dalam botol ukuran sedang dijual Rp15.000 hingga Rp20.000, sementara botol besar mencapai Rp25.000 hingga Rp30.000. Bahkan, pertamax ukuran botol besar sempat tembus hingga Rp40.000 per botol.
Berangsur normalnya kondisi ini sejalan dengan kembali stabilnya pasokan listrik di Abdya sejak Rabu (17/12), setelah hampir tiga pekan mengalami pemadaman bergilir.
Selain itu, Pemkab Abdya turut mengambil langkah pengendalian, dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 2567/2025 tentang pembatasan pengisian BBM, di seluruh SPBU di wilayah setempat.
Surat edaran yang ditandatangani Bupati Abdya Safaruddin pada 15 Desember 2025 itu, ditujukan kepada SPBU Kedai Paya, SPBU Pantai Perak, dan SPBU Babah Rot. Pengelola SPBU diminta menerapkan pembatasan pengisian, menjaga ketertiban antrean, serta memastikan antrean tidak mengganggu arus lalu lintas.
Dalam edaran tersebut, juga ditegaskan larangan pembelian BBM berulang oleh orang yang sama dalam satu hari, serta larangan penjualan BBM menggunakan jerigen guna mencegah penimbunan.
Bupati Safaruddin menetapkan batas maksimal pembelian BBM, yakni pertalite untuk kendaraan roda dua dan tiga maksimal Rp30.000, kendaraan roda empat Rp200.000 per pengisian. Untuk bio solar, kendaraan roda empat dibatasi Rp200.000 dan kendaraan roda enam atau lebih maksimal Rp400.000 per pengisian.
Untuk memastikan kebijakan berjalan efektif, Satpol PP bersama instansi terkait dan para Kades ditugaskan melakukan pengawasan langsung di lapangan dan melaporkan hasilnya secara berkala. “Surat edaran ini dikeluarkan dengan mempertimbangkan asas keadilan dan kemanusiaan bagi masyarakat Abdya,” demikian penegasan Bupati Safaruddin dalam surat edaran tersebut.(id82)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.




















































