Airlangga Sebut Impor Minyak AS Tanpa Lelang, Ini Respons Bahlil

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana melakukan impor minyak dari Amerika Serikat, sebagai bagian dari negosiasi tarif perdagangan resiprokal antarnegara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyebut, impor minyak dari AS itu dapat dilakukan tanpa melalui proses lelang oleh PT Pertamina (Persero).

Lantas, bagaimana tanggapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia?

Saat dikonfirmasi kepada Bahlil, menurutnya rencana impor minyak itu kemungkinan akan berlangsung pada Desember mendatang. Namun, skemanya saat ini masih dibicarakan.

"Nanti kita akan melihat skemanya," kata Bahlil saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Hanya saja, Bahlil belum bisa memastikan terkait skema impor tanpa lelang yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Coba nanti tanya ke pak Airlangga," kata Bahlil.

Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan dana sekitar US$ 15,5 miliar untuk impor migas dari AS, sebagai bagian dari paket negosiasi. Rencananya, besaran minyak yang akan diimpor mencapai 15 juta barrels of oil equivalent (BOE).

Dalam kesempatan terpisah, Airlangga mengatakan rencana impor itu akan ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero) dan tidak perlu mengadakan lelang.

Airlangga menuturkan hal ini dimungkinkan karena ini bagian dari perjanjian tarif resiprokal kal untuk perusahaan AS. Dia pun menegaskan hal ini bisa dijalankan jika Indonesia dan AS sudah meneken perjanjian tarif resiprokal yang saat ini masih terkatung-katung akibat kebijakan shutdown Pemerintahan AS.

"Karena ini bagian dari reciprocal tariff, jadi ini hanya untuk US Company. Tanpa bidding, bidding untuk perusahaan Amerika," paparnya, usai acara The 13th US-Indonesia Investment Summit & Presentasi Laporan Investasi US-Indonesia 2025, Senin (17/11/2025).

Menurut Airlangga, hampir keseluruhan perjanjian dagang sudah dibahas. Indonesia hanya menunggu kesepakatan akhir dan penandatanganannya.

"Tergantung kapan reciprocal tariff ditandatangan. Sedang dalam pembicaraan dengan Amerika. Sebetulnya hampir semua teks sudah kita bahas," katanya.

Airlangga menargetkan perjanjian dengan AS ini ditargetkan selesai pada tahun ini. Adapun, legal drafting-nya sudah difinalisasi dan sudah dikirim ke AS.

Soal pembelian minyak tanpa bidding tersebut, Airlangga memastikan negara lain tidak protes. Dia sudah berbicara kepada negara-negara pengimpor.

"Cuma, pasti tentu kalau kita memberikan fasilitas ke satu negara, negara yang lain kepingin juga. Tapi itu normal-normal saja," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prabowo Temui Putin, Ajak Rusia Investasi di Hulu Migas RI

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |