Jakarta, CNBC Indonesia - Stres merupakan reaksi tubuh yang bisa dialami berbagai kalangan. Ada banyak hal yang membuat seseorang stres, mulai dari tekanan pekerjaan, putus asa, marah dan gugup.
Umumnya, gejala yang sering muncul sebagai tanda stres bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, tergantung pada penyebab dan ketahanan tubuh. Namun, ada beberapa tanda yang dapat muncul pada tubuh saat seseorang mengalami stres.
Memahami stres biasa dan stres berlebih
Anda mungkin sudah familiar dengan kata stres, tetapi mungkin belum pernah mendengar istilah stres berlebih. Menurut American Psychological Association, stres mengacu pada respons fisik dan emosional terhadap pemicu stres.
Stres dapat mengakibatkan sensasi fisik seperti jantung berdebar kencang dan mudah tersinggung. Tidak ada cara untuk menghindari stres dalam hidup karena stres adalah bagian alami dari manusia. Yang menjadi perhatian adalah ketika stres tersebut berubah menjadi stres berlebih.
Meskipun stres berlebih mungkin kurang dikenal, Anda dapat menganggapnya sebagai stres kronis.
American Psychological Association mengidentifikasi stres kronis sebagai respons fisik dan emosional yang muncul akibat mengalami situasi stres yang berkelanjutan.
Berikut adalah tanda-tanda stres berlebih yang paling umum mengutip Very Well Health.
1. Pola tidur terganggu
Beberapa orang akan mengalami masalah tidur ketika stres berat. Namun, stres berlebih dapat mengakibatkan insomnia parah, yang berarti Anda terus-menerus tidak dapat memperoleh kualitas tidur yang dibutuhkan.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan, mereka yang memiliki riwayat insomnia dalam keluarga, dan orang-orang yang mengalami stres lingkungan yang parah termasuk yang paling rentan mengalami gangguan tidur akibat insomnia.
2. Merasa cemas atau mudah tersinggung yang berkepanjangan
Stres terbukti berkaitan erat dengan kecemasan. Stres berlebih dapat memperburuk kecemasan dan menyebabkan berbagai efek samping lainnya, termasuk kurang tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan perasaan cemas, yang juga dapat bermanifestasi sebagai mudah tersinggung.
3. Sering sakit kepala
Stres berlebih dapat bermanifestasi menjadi penyakit fisik, termasuk sakit kepala. Sayangnya, mereka yang rentan terhadap migrain kemungkinan menyadari bahwa stres dapat memicu episode migrain yang lebih parah.
4. Masalah pencernaan
Stres berkaitan dengan sistem pencernaan yang terganggu. Usus yang tidak seimbang dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar.
Jika Anda merasakan lebih banyak masalah pencernaan daripada biasanya, seperti kesulitan buang air besar, kram perut, nafsu makan meningkat atau menurun, atau mual, hubungi dokter untuk mendapatkan bantuan.
5. Peningkatan detak jantung
Jika Anda pernah mengalami stres berat sebelumnya, kemungkinan besar Anda pernah mengalami jantung berdebar kencang. Namun, tahukah Anda bahwa detak jantung Anda sebenarnya tidak meningkat secara eksponensial.
Menurut sebuah studi terbaru, ketika Anda terlalu stres, Anda mungkin merasa jantung Anda berdebar kencang, padahal jantung Anda berdetak normal. Ini adalah salah satu dari banyak trik yang dimainkan pikiran Anda saat Anda terlalu stres.
Meskipun demikian, stres yang berlebihan dapat memengaruhi jantung.
6. Masalah kulit seperti jerawat
Perubahan internal yang ditimbulkan oleh stres berlebih pada tubuh dapat mengakibatkan jerawat, yang kemudian menciptakan lebih banyak stres dan memperburuk masalah kulit. Pendekatan yang disarankan untuk mengatasi jerawat akibat stres berlebih adalah dengan berkonsultasi dengan dokter kulit, serta profesional kesehatan mental.
7. Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Saat hujan, hujan deras. Mungkin Anda merasakan tenggorokan Anda gatal setiap kali stres Anda meningkat. Atau, Anda mungkin terserang penyakit parah saat hidup menghantam Anda dengan keras. Ada alasannya.
Stres menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat Anda lebih rentan tertular penyakit umum. Secara simbolis, Anda dapat menganggapnya sebagai tubuh Anda yang meminta Anda untuk memperlambat laju di tengah stres berlebih.
8. Nyeri kronis
Sebuah studi terbaru menemukan 20 hingga 30% orang dewasa mengalami nyeri kronis. Angka ini hampir seperempat hingga sepertiga populasi berjuang dengan kenyamanan fisik yang berulang. Seiring berkembangnya penelitian tentang topik ini, ditemukan bahwa stres, dan kondisi seperti depresi dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) dapat berkontribusi pada prevalensi nyeri kronis.
9. Penurunan gairah seksual
Stres berlebih dapat merusak hubungan baik secara platonis, profesional, maupun romantis. Saat stres, Anda akan melepaskan hormon stres. Hormon stres ini, khususnya kortisol dan epinefrin, merupakan bagian dari respons alami tubuh.
Namun, tubuh Anda harus menarik sumber daya dari suatu tempat untuk menghasilkan hormon stres ekstra tersebut secara teratur. Kebetulan tubuh akan menguras hormon seks Anda untuk meningkatkan produksi hormon stres, yang menyebabkan penurunan gairah seks.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Manfaat Memaafkan Menurut Psikologi: Turunkan Stres-Panjangkan Umur

4 hours ago
3

















































