3 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Total utang publik dunia saat ini mencapai US$111 triliun, atau setara dengan Rp1.853.700 triliun (asumsi kurs Rp16.700/US$1). Meski lebih rendah dibanding puncak pandemi, posisi tersebut tetap berada pada level yang sangat tinggi secara historis dan menegaskan bahwa tekanan fiskal masih menjadi tantangan besar bagi banyak negara.
Berdasarkan data terbaru International Monetary Fund (IMF) dalam rilis World Economic Outlook edisi Oktober 2025,Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang menyumbang lebih dari 60% total utang global, mencerminkan ukuran ekonomi sekaligus kebutuhan stimulus fiskal yang masif dalam beberapa tahun terakhir.
AS tetap menjadi negara dengan utang terbesar di dunia. Beban utangnya bahkan mencapai US$38,3 triliun setara 35,4% dari total utang global dan 125% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) pada 2025.
Dalam lima tahun terakhir, pembayaran bunga utang AS naik hampir tiga kali lipat, dan diperkirakan kembali melonjak menjadi US$1,8 triliun per tahun pada 2035. Lonjakan ini membuat keberlanjutan fiskal Negeri Paman Sam menjadi salah satu risiko global yang terus dipantau oleh seluruh mata dunia.
China berada di posisi kedua dengan utang US$18,7 triliun mewakili 16,8% dari total utang globa. Kenaikan utang China sepanjang 2025 menyentuh US$2,2 triliun, dipicu stimulus pemerintah dan melemahnya pendapatan daerah akibat sektor properti yang masih lesu.
Jepang menyusul di posisi ketiga dengan beban utang pemerintah mencapai US$9,8 triliun atau 8,9% dari utang global. Angka ini pun tertinggi secara rasio terhadap PDB yakni 230%. Meski demikian, pemerintah baru di bawah PM Sanae Takaichi masih berniat menggencarkan stimulus, termasuk paket belanja dan subsidi senilai US$92 miliar.
Inggris dan Prancis melengkapi posisi lima besar dengan utang masing-masing sekitar US$4 triliun dengan kontribusi terhadap utang global sekitar 3,7% dan 3,5%. Di Prancis, gelombang ketidakstabilan politik akibat tekanan pemotongan anggaran memperburuk tantangan fiskal yang sudah menumpuk lama.
Bagaimana Dengan Indonesia?
Di tengah tingginya jumlah utang negara-negara maju, posisi utang Indonesia masih berada di tengah secara urutan global. Indonesia tercatat berada di peringkat ke-18 dunia berdasarkan nilai utang pemerintah.
Berdasarkan data IMF tersebut, tercatat utang pemerintah mencapai US$588,8 miliar atau setara Rp9.828 triliun (asumsi kurs: Rp16.700/US$). Jika dibandingkan dengan total utang global yang mencapai US$111 triliun, porsi utang Indonesia hanya sekitar 0,50% dari total utang dunia.
Dari sisi rasio terhadap PDB tercatat di kisaran 40,80% atau jauh lebih rendah dibandingkan banyak negara-negara yang memiliki rasio tinggi seperti Jepang yang mencapai 230%, Singapura 175% hingga Italia 136%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)
