2 Tanda Anak Alami Gangguan OCD, Orang Tua Perhatikan Ini!

15 hours ago 5
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya melakukan suatu hal tertentu secara berulang-ulang untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya. 

OCD tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak ternyata juga bisa mengalami kondisi gangguan tersebut.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita OCD antara lain faktor genetik, perubahan senyawa kimia pada otak, serta faktor lingkungan di sekitar penderita.

Adapun bentuk perilaku OCD bisa berupa:

- Mencuci tangan berulang kali (seringkali 100 kali atau lebih dalam sehari)

- Memeriksa ulang berkali-kali, seperti memastikan pintu terkunci

- Mengikuti aturan tata tertib yang tegas, seperti mengenakan pakaian dengan urutan yang sama setiap hari

- Menimbun benda

- Mengelompokkan benda atau meletakkan benda dalam urutan tertentu

- Mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh diri sendiri atau orang lain

- Mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali

- Mengulangi suara, kata, angka, atau musik untuk diri sendiri

Berikut adalah dua tanda anak Anda mungkin menderita OCD

Ketika seorang anak menderita OCD, pikiran obsesif dan ritual kompulsif bisa menjadi sangat sering dan kuat. Hal tersebut dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan perkembangan mereka.

Pada anak-anak, biasanya OCD mudah didiagnosis karena gangguan itu muncul dengan bentuk yang nyata.

1. Anak terus-menerus merasa tidak aman

Salah satu tanda utama anak menderita OCD adalah jika si kecil berulang kali bertanya apakah mereka akan baik-baik saja, bahkan jika mereka sebenarnya tidak dalam bahaya.

"Saya memiliki pasien yang selalu khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada keluarga mereka," katanya.

Beberapa gejala lain yang harus diwaspadai meliputi:

  • Takut kuman dan terus-menerus cuci tangan
  • Selalu khawatir akan jatuh sakit
  • Memiliki keterikatan yang berlebihan. Misalnya, mereka tidak mau menginap di rumah sepupunya karena mereka takut hal buruk terjadi dengan orang tuanya.

2. Anak membutuhkan kepastian bahwa mereka tidak menyakiti siapa pun

Seorang anak dengan OCD biasanya juga khawatir bahwa mereka telah menyakiti orang lain.

Beberapa gejala spesifik misalnya ketika anak sering bertanya "Kamu masih sayang aku, kan?"


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tiket Menuju Met Gala 2025 Capai Miliaran Rupiah

Next Article Cara Membangun Mental Tangguh Anak ala Finlandia, Simak Yuk!

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |